Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza, yang berafiliasi dengan Hamas, pada hari Senin (7/1) mengambil alih kantor penyeberangan Rafah di perbatasan Gaza dengan Mesir.
Ini terjadi setelah Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan menarik semua stafnya dari penyeberangan Rafah.
Sebagian besar kelompok Palestina di Gaza membantah langkah PNA, dengan mengatakan itu akan meningkatkan perselisihan domestik.
Di bawah perjanjian rekonsiliasi Fatah dengan Hamas pada bulan Oktober 2017, otoritas Palestina mengemban kontrol dan kantor penyeberangan Rafah dan penyeberangan lainnya di Gaza pada bulan November dan poin penyerahan Jalur Gaza ke PNA adalah satu-satunya poin dalam perjanjian tersebut yang dilaksanakan.
Para ahli mengatakan ketegangan antara Fatah dan Hamas telah menjadi ketegangan paling tajam antara kedua gerakan sejak penandatanganan perjanjian rekonsiliasi. Ketegangan antara kedua gerakan itu semakin meningkat dengan penangkapan anggota Hamas di Tepi Barat dan anggota Fatah di Jalur Gaza.
http://iqna.ir/fa/news/3779239