IQNA

Dalam Pertemuan Filsafat Haji di India:

Permintaan Peluncuran Pasar Bersama Islam

12:57 - July 07, 2019
Berita ID: 3473248
INDIA (IQNA) - Pertemuan ilmiah "Filsafat Haji dan Solusi Masalah Umat Islam" diselenggarakan dengan dihadiri perwakilan wali faqih di New Delhi, di mana di situ ia ditekankan perlunya pembentukan pasar bersama dunia Islam di Haramain al-Syarifain.

Menurut laporan IQNA dari India, pertemuan tersebut terselenggara atas prakarsa Kantor Perwakilan wali faqih di India, dan sejumlah ustad, jurnalis, ulama Syiah dan Sunni serta dua anggota dewan pusat komite haji pemerintah India hadir dalam pertemuan tersebut.

Hujjatul Islam Mahdi Mahdavipour, perwakilan wali faqih di India adalah pembicara pertama dari pertemuan itu yang mengupas dimensi religius, sosial dan politik ritual haji.

Lebih lanjut, Mukarram Ahmed, mufti dan Imam Jumat masjid Shahi Fatehpuri Delhi, dalam pidatonya, menyebutkan kendala-kendala yang dihadapi jemaah haji selama musim haji, yang menyatakan bahwa saya telah dua kali berurusan dengan masalah-masalah ini, dan dia menyerukan negara-negara Islam untuk berperan dalam menyediakan fasilitas haji yang lebih baik untuk acara haji Tamattu’ dan ziarah dan umroh.

Dia mengatakan, pemerintah Saudi menggunakan agen keamanan AS dan Israel dalam masalah keamanan. Kita harus menekan pemerintah Saudi agar semua negara Islam memainkan peran mereka dalam merapikan urusan haji, karena haji adalah kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk bangkit melawan tirani dan menerangkan keteraniayaan Muslim untuk dunia.

Pentingnya Penyelenggaraan Pertemuan Konsultasi di Mekah

Selanjutnya, Akhtarul Wasey, ketua universitas Maulana di Jodapur, Rajasthan, India, dan profesor studi Islam, menyatakan: "Semua dimensi ibadah ritual haji memiliki pendekatan politik dan sosial, dan mempersiapkan umat Islam untuk berperang melawan penindasan dan korupsi. Kebenaran tidak dapat sejajar dengan kebatilan, dan Republik Islam Iran telah menjadi pembela sejati bagi rakyat Palestina yang tertindas selama empat puluh tahun terakhir."

Dia menambahkan bahwa selama musim haji, pemimpin politik dan agama Muslim terkemuka harus mengadakan pertemuan konsultasi di Mekah dan memberikan solusi untuk masalah-masalah dunia Islam. Dia juga memuji kesabaran dan ketabahan Pemimpin Tertinggi (Rahbar) dan lebih lanjut menekankan bahwa umat Islam harus menggunakan ritual Haji dengan sebaik mungkin.

Iqtidar Mohammad Khan, profesor studi Islam di Jamia Millia Islamia Delhi, juga menekankan perlunya menggunakan pengalaman semua negara Islam dan Muslim di dunia untuk mamanajemen acara haji Tamattu’ dan umroh dan juga mengharapkan, haji sejati dapat diwujudkan dengan kerjasama umat Islam di dunia.

Haramain al-Syarifah; Warisan Bersama Dunia Islam

Hujjatul Islam Momtaz Ali, imam Jumat di New Delhi menyatakan: "Jika haji diselenggarakan dengan gaya haji Ibrahimi, semua masalah muslim dunia akan dapat terselesaikan."

Prof. Ghulam Yahya Anjum, profesor studi Islam di Universitas Hamdard New Delhi juga menekankan: "Semua Muslim di dunia memiliki tugas untuk membangun dan menghidupkan kembali makam-makam Ahlulbait as dan para sahabat Nabi Muhammad (saw), yang dihancurkan oleh rezim Saudi. Haramain al-Syarifain adalah warisan bersama dunia Islam dan Muslim, dan kedua kota suci ini harus dikelola oleh umat Muslim dunia, dengan cara ini, umat Islam di seluruh dunia membentuk sebuah organisasi global."

Mohammad Erfan Ahmed, anggota komite haji pemerintah India, yang mengelola haji di negara ini, mengatakan: "Pemerintah Saudi secara teratur meningkatkan biaya haji, yang telah menciptakan masalah bagi umat Islam dalam memenuhi kewajiban ini."

Hassan Baqer Kazemi Shahin, anggota lain Komite Haji Pemerintah India, mengkritik pemerintah Saudi karena meningkatkan biaya haji dan umrah, dengan mengatakan 200.000 Muslim India akan melakukan haji tahun ini.

Pasar Bersama Islam Diluncurkan

Maulana I’jaz UrfiQasemi, seorang cendekiawan Sunni Delhi, mengatakan: "Dengan membangun hubungan publik antara pemerintah Saudi dan rezim Zionis, pemerintah ini telah kehilangan hak untuk mengelola dan mengatur Haramain al-Syarifain; kedua tempat suci ini adalah warisan bersama dunia Islam dan harus dikelola oleh semua Muslim dunia."

Lebih lanjut Mohammad Ahmad Na'imi, seorang profesor studi Islam di universitas Hamdard new Delhi, menekankan pentingnya manasik haji untuk membangun persatuan di antara umat Islam di seluruh dunia, dan menambahkan bahwa haji adalah kesempatan terbaik untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia.

Juga, Mohammad Arshad, seorang profesor studi Islam di Jamia Millia Islamia Delhi, menyerukan pembentukan pasar bersama dunia Islam di Haramain al-Syarifain, sehingga barang-barng yang diproduksi oleh muslim dunia Islam dibeli dan digunakan oleh para Jemaah haji.

Syed Momtaz Alam Razavi, sekretaris koran "Inqilob" New Delhi, juga menekankan implementasi dimensi politik haji dan mengatakan: "Dengan penyelenggaraan haji Ibrahimi, umat Islam akan bangkit melawan penindasan dan ketidakadilan di dunia."

Permintaan Peluncuran Pasar Bersama Islam

Permintaan Peluncuran Pasar Bersama Islam

Permintaan Peluncuran Pasar Bersama Islam

Permintaan Peluncuran Pasar Bersama Islam

http://iqna.ir/fa/news/3824669

captcha