Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, sejumlah otoritas Barian Revolusi Nasional (BRN) mengadakan pertemuan dengan delegasi dari pemerintah Thailand beberapa hari yang lalu di mana anggota kelompok menuntut pembebasan para tahanan.
Wakil Perdana Menteri Thailand dengan menolak permintaan itu mengatakan, segala sesuatu harus diproses sesuai prosedur hukum.
Front Barisan Revolusi Nasional, kelompok penuntut kemerdekaan paling aktif di selatan Thailand, telah menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai kelompok penuntut kemerdekaan selatan negara ini dengan pemerintah, tetapi dikatakan dua pertemuan telah diselenggarakan dalam beberapa tahun terakhir.
Kegiatan penuntut kemerdekaan di kawasan berbahasa Melayu selatan Thailand, yang sebagian besar Muslim, selama 15 tahun terakhir telah menewaskan 7.000 orang.