IQNA

Ketua Kantor Berita Atlas Afganistan:

Pembicaraan Damai Afganistan Menemui Jalan Buntu

10:19 - September 10, 2019
Berita ID: 3473427
AFGANISTAN (IQNA) - Ketua kantor berita Atlas Afganistan dengan mengisyaratkan pada dalih Donald Trump dalam penghapusan pertemuan dengan Taliban dan Presiden Afganistan tentang pembicaraan damai Afganistan mengatakan, hal ini menunjukkan menemuinya jalan buntu pembicaraan untuk perdamaian Afganistan.

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh, seorang ahli politik dan ketua kantor berita Atlas Afganistan, saat wawancara dengan IQNA IQNA tentang pembatalan pembicaraan damai oleh Presiden AS Donald Trump mengatakan, sampai penyelenggaraan pemilihan presiden Afganistan, pembicaraan damai sudah tidak mungkin. Setelah pemilihan, negosiasi kemungkinan akan dilanjutkan.

"Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Afganistan, Dr. Ashraf Ghani untuk membahas perincian pembicaraan damai, tetapi pertemuan itu dibatalkan oleh Trump, yang menandai jalan buntu dalam perundingan damai tersebut," katanya.

Mousavi mengatakan, pemerintah Afganistan adalah satu pihak dalam perundingan itu, dan menambahkan bahwa Taliban telah bernegosiasi sebagai kelompok pemberontak dan bahwa perdamaian Amerika dengan kelompok itu tidaklah ada artinya. Kelompok itu ingin AS meninggalkan Afganistan, dan karena bermasalah dengan pemerintah Afganistan, permusuhan dan perang berlanjut antara kedua belah pihak.

Merujuk keterlibatan Taliban dengan pemerintah AS, ia mengatakan, “Taliban memiliki masalah dasar dengan pemerintah, dan penarikan pasukan AS dari Afganistan berarti kekalahan resmi Amerika Serikat.”

“Pemerintah Afganistan harus menjadi pihak utama dalam perundingan damai, tetapi ternyata tidak. Amerika Serikat telah mencoba untuk menempatkan pemerintah Afganistan sebagai salah satu pihak dalam pembicaraan damai, yang tidak diterima oleh Taliban,” ucap Mousavi.

Dia dengan menjelaskan bahwa dua kelompok di Afganistan memiliki kegiatan militer besar, termasuk ISIS dan Taliban menambahkan, ISIS yang beroperasi di Afganistan adalah sempalan yang pisah dari Taliban, yang dari aspek mekanisme adalah terorganisir dan  satu kekuatan, dan berbeda dari ISIS yang beroperasi di Suriah.

Mousavi dengan mengisyaratkan tentang ledakan di Kabul yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang Amerika, mengatakan itu adalah alasan bagi Amerika Serikat terhadap opini publik di Amerika Serikat untuk membenarkan biaya yang dilakukan karena penyelenggaraan pertemuan pembicaraan damai. Trump membatalkan pembicaraan damai dengan dalih peledakan tersebut dan Taliban tidak komitmen dengan janjinya.

Di penghujung ia mengatakan, Taliban telah sepakat dengan posisi kekuasaan Amerika Serikat dalam pembicaraan damai, dan Amerika Serikat pun menyetujuinya. Saya percaya bahwa pembicaraan damai tidak akan dilakukan dengan proses sebelumnya.

 

http://iqna.ir/fa/news/3840854

captcha