IQNA

Peringatan Mengenang Syuhada Insiden Mina di Malaysia

12:07 - September 15, 2016
Berita ID: 3470693
MALAYSIA (IQNA) - Bersamaan dengan hari kesembilan Dzulhijjah dan hari Arafah, acara pembacaan doa Arafah dan peringatan haul pertama para syuhada Mina tahun lalu diselenggarakan di tempat Atase Kebudayaan kedutaan Republik Islam Iran di Malaysia, Minggu (11/9).

Menurut laporan IQNA dari Malaysia, Marzieh Afkham, duta Iran di Malaysia dan Ali Muhammad Sabiqi, Atase Kebudayaan Iran, sejumlah para staf pelbagai lembaga dan masyarakat Iran yang bermukim di Iran hadir dalam acara tersebut dan diselenggarakan acara spiritual pembacaan doa Arafah.

Di penghujung acara, Ali Muhammad Sabiqi, Atase Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia, lewat sebuah pidato dengan mengisyaratkan keagungan hari Arafah dan urgensi hari besar ini dalam Islam, dengan menukil sebuah hadis dari Rasulullah terkait pentingnya hari ini mengungkapkan, berdasarkan hadis dan riwayat mutawatir, Allah swt pada hari ini mengampuni para hamba-Nya melebihi setiap masa lainnya dan dikatakan bahwa orang-orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada malam Lailatul Qadr pada bulan suci Ramadhan, satu-satunya harapan mereka adalah hari Arafah, yang mungkin mendapatkan karunia dan rahmat Ilahi yang luas.

Lebih lanjut, ia dengan mengisyaratkan penggalan doa Arafah, dimana di tanah wahyu Ilahi dinamakan sebagai kawasan keamanan untuk kesemuanya menambahkan, namun ironisnya tanah yang merupakan tempat lalu lalangnya wahyu Ilahi dan kesemuanya, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan di situ, khususnya pada hari-hari haji berada dalam keamanan, tahun lalu karena ketidaklayakan dan peremehan para pejabat Saudi, suasana berubah menjadi tempat pembunuhan para jemaah dan para peziarah tanah wahyu Ilahi dan pada hari raya Qurban tahun lalu lebih dari 7000 jiwa jemaah haji dari pelbagai negara, seperti Iran, meninggal dunia dengan bibir dahaga dan badan yang tenggelam dengan darah serta sama sekali tidak ada upaya untuk menyelamatkan mereka.

Kemudian Sabiqi dengan mengisyaratkan pesan penyadaran Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran (Rahbar) kepada para jemaah haji tahun ini mengungkapkan, pesan ini dikeluarkan setelah satu tahun kesabaran dan harapan untuk meminta maaf dan mengganti kerugian serta menerima tanggung jawab insiden ini oleh para penguasa Saudi dan janji kerjasama untuk menyelesaikan problem dan pemanfaatan pengalaman dan kerjasama negara-negara Islam lainnya, yang sayangnya selain tidak adanya permintaan maaf selama ini,, bahkan dengan congkak dan dendam jahiliah berupaya menyembunyikan realita insiden pahit ini dan melanjutkan propaganda buruk Iranfobia dan Syiahfobia dan merintangi kehadiran para jemaah Iran, Suriah dan Yaman.

Lebih lanjut, Atase Kebudayaan Iran di Malaysia mengisyaratkan penggalan pesan Rahbar yang dalam pesan tersebut mengatakan dengan gamblang mengisyaratkan tiga tingkatan penting dalam masyarakat Islam tidak hanya tidak menjalankan kewajiban kemanusiaan dan keislamannya di sepanjang satu tahun lalu, bahkan menyalahi tolok ukur Islam dengan memihak yang zalim dan atau dengan kebungkaman HAM dan Islam tidak mengindahkan para syuhada jemaah haji tahun lalu. Tiga kelompok ini adalah sebagai berikut: politisi, mufti dan media bersama, dimana setiap darinya bertanggung jawab di hadapan Allah dan opini umat Islam dalam menyembunyikan dan menutupi kejahatan tersebut.

Acara ini ditutup dengan pembacaan surah Al-Fatihah untuk para arwah syuhada insiden Mina tahun lalu dan penyelenggaraan shalat berjamaah Maghribain.

Peringatan Mengenang Syuhada Insiden Mina di Malaysia

Peringatan Mengenang Syuhada Insiden Mina di Malaysia

Peringatan Mengenang Syuhada Insiden Mina di Malaysia

http://iqna.ir/fa/news/3529779

Kunci-kunci: peringatan ، mengenang ، syuhada mina ، malaysia
captcha