Menurut laporan IQNA dari Khorasan Razavi, musabaqoh internasional Alquran mahasiwa muslim ke-6 secara resmi dibuka pada Jumat (27/4) dalam bentuk acara pembukaan, atas prakarsa Akademik Jihad dan dengan dihadiri pejabat pemerintah nasional dan provinsi di yayasan riset Islam makam suci Razavi.
Para tamu dengan pakaian rapi tetapi berbeda yang menunjukkan perbedaan kebangsaan mereka satu persatu hadir di tempat yang dituju, dan perlahan-lahan waktu dimulainya acara telah tiba. Kali ini, suara malakut Alquran membuat semuanya terpukau. Sekarang, Vahid Khazaei, penyabet peringkat pertama musabaqoh internasional Alquran mahasiwa muslim ke-5 telah menghadiahkan ketenangan dengan lantunan-lantunan Quraninya. Tentu saja, penampilan yang indah dan damai dari Seyed Vahed Mortazavi, presenter acara keagamaan dan Quran nasional media nasional telah mempengaruhi suasana dan situasi.
Selanjutnya, acara pembukaan secara resmi dibuka, dan Seyed Hamid Reza Tayyebi, Kepala Akademik Jihad Islam, adalah orang pertama yang diundang oleh presenter untuk naik podium, dan dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin mengungkapkan, sebelum Revolusi Islam, negara-negara Islam dan atau disebut dunia ketiga mengalami kemunduran.
Dia melanjutkan, namun setelah kemenangan Revolusi Islam dan pembentukan Institut Akademik Jihad, institut itu mengambil langkah-langkah efektif untuk produksi ilmu dan pengembangan kebudayaan dan pelatihan khusus untuk kemajuan negara dan untungnya, langkah-langkah besar sejauh ini telah diambil dalam bidang sains dan teknologi oleh institute ini.
Kriteria Musabaqoh Alquran Mahasiswa Muslim
Tayyebi lebih lanjut menyajikan laporan tentang musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim dan menambahkan: sejauh ini, lima periode telah diadakan di Iran dan hari ini kita menyaksikan pembukaan putaran ke-6 musabaqoh. Periode musabaqoh ini dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan perangkat lunak perekaman audio, sementara itu 73 di antaranya telah dipilih. Setelah penilaian terakhir, 44 dari 33 negara datang ke Iran sebagai para juara, dan hari ini mereka memulai kompetisi mereka.
Selanjutnya, Dr Abbas Sadri, Delegasi Iran untuk Organisasi ISESCO membacakan pesan ISESCO ke musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim. Di sebagian pesan ini dipaparkan sebagai berikut: kita mengenal Alquran sebagai sumber untuk mendekatkan seluruh umat muslim seantero dunia dan menciptakan suasana persatuan dan aliansi Islam, kesatuan yang kini telah hilang di dunia muslim. Ini adalah salah satu keajaiban Alquran yang dapat mendekatkan kita semua dalam semua periode dan kondisi.
Penghargaan atas Aktivitas Qurani Mantan Walikota Teheran
Acara pembukaan telah berjalan separuh dan selanjutnya mantan walikota Teheran, Mohammad Bagher Ghalibaf, diapresiasi atas upaya dan pengelolaan jihad dalam kancah perluasan aktivitas Alquran.
Ghalibaf menyatakan dalam pidatonya, dalam budaya Qurani, Alquran adalah kunci untuk semua masalah, dan hari ini, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan persatuan di negara-negara Islam, tetapi persatuan adalah kebutuhan yang tak terelakkan.
Dimulainya Kompetisi dengan Tes Sistem Suara
Setelah usainya pembukaan dan keluarnya para tamu dan pejabat khusus dari Aula, lambat laun suasana musabaqoh siap dimulai. Uji sistem audisi untuk musabaqoh dengan kualitas baik oleh Rahim Khaki, salah satu juri musabaqoh ini mengetes beberapa kali dengan membaca ayat-ayat pendek Alquran dan akhirnya sistem audio aula Syaikh Thabarsi ini disetujui.
Selanjutnya juga, nama-nama 15 peserta melantunkan tilawah berdasarkan undian, hari ini, mereka hadir di tempat dan melantunkan tilawah ayat-ayat yang dituju. Setelah rampung setiap tilawah, salah satu juri juga mengomentarinya, dan menyatakan poin kuat dan lemah pembacaan tersebut dan penerjemah mengirimkan deskripsi dalam bahasa Arab.
Pelaksanaan Para Juara “Isra’”
Di tengah-tengah pelaksanaan kompetitor juga hadir sejumlah juara program Quran Isra’, yang melantunkan tilawah ayat-ayat suci Alquran guna keragaman musabaqoh, yang mendapat sambutan baik dari para hadirin.
Rekaman tilawah oleh IRIB untuk siaran bulan suci Ramadhan termasuk kriteria lain dari musabaqoh ini.
Nama-nama para qori dan hafiz yang berkompetisi satu sama lain pada hari kemarin adalah Mahdi Shamouni, dari Lebanon, Ahmad Jamal Kamil al-Matsarawy dari Kenya, Muhammad Zakiyuddin bin Hanafi dari Malaysia, Jihad Aural dari Turki, Mohammad Ali Foroughi, dari Afghanistan, dan Mohammed Younes Madra dari Indonesia.
Dan Osama al-Mahrous dari Suriah, Nuhali Marei dari Lebanon, Khadim al-Rasul Lo dari Senegal, Hafiz Muhammad Omari dari Tanzania, Seyed Mohammad Ghaffari dari Afghanistan, Abdullah Saleh Ahmed al-Hashidi dari Yaman, Hamzah Sirjani Irakuz dari Burundi, Abdul Wafi Azzaki Bin Sinwan dari Malaysia dan Mirzamuddin Mirza Nazar dari Tajikistan adalah para hafiz kompetisi hari pertama.
Tingkat Menengah Para Kompetitor
Di sela-sela hari pertama musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim ke-6, kami juga berbicara dengan delegasi Iran dalam kategori hafalan seluruh Alquran dan dia mengatakan, tentang kualitas dan tingkat musabaqoh. “Tingkat peserta dalam hafalan relatif sederhana dan baik,” ucapnya.
Fardfani mengisyaratkan bahwa jumlah para hafiz lebih banyak dibanding para qori, maka semakin tinggi tingkatannya. Ia mengatakan, di kategori hafalan, dua atau tiga item yang memiliki kinerja baik dan menurut saya, delegasi Afghanistan memiliki tingkat yang cukup bagus.
http://khorasan.iqna.ir/fa/news/3709634