Menurut laporan IQNA, hari kedua musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim, dimulai pada Sabtu pagi (28/4) di markas penelitian Islam makam suci Razavi, dimana di sesi pagi, 13 peserta dari pelbagai negara hadir di podium dalam dua kategori, qiraat tahkik dan hafalan seluruh Alquran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan para dewan juri.
Di sesi pagi, selain Ahmad Masjed-Jamei, anggota Dewan Islam Teheran, dan Isa Alizadeh, wakil budaya Universitas Akademik Jihad, menyaksikan kehadiran beberapa pejabat provinsi Khorasan Razavi dan makam suci Razavi, termasuk Hujjatul Islam Mehdi Shoja, Kepala Administrasi Ulumul Quran makam suci Razavi, Mehdi Lesani, Direktur Penelitian dan Perencanaan haram suci Razavi, dan lain-lain.
Demikian juga, di sesi sore, 14 qori hafiz seluruh Alquran akan melantunkan tilawah kalam wahyu Ilahi.
Poin menarik dari sesi ini adalah pelaksanaan Mehdi Gholamnejad dan Mojtaba Fardfani, delegasi Iran dalam dua kategori, qiraat tahkik dan hafalan seluruh Alquran. Pelaksanaan keduanya telah membuat terpukau musabaqoh pada hari akhir babak kualifikasi.
Mojtaba Farfani, hafiz Quran dan juara pertama musabaqoh internasional Quran Republik Islam Iran ke-33 dan Mehdi Gholamnejad, pemegang beberapa peringkat internasional, termasuk peringkat kedua Rusia dan Kuwait.
Karenanya, membuat musabaqoh tahun ini berada di level yang sangat tinggi.
Di sesi sore hari, juga seperti di sesi pagi, kami menyaksikan kehadiran beberapa pejabat provinsi, termasuk Direktur Jenderal Wakaf dan Amal provinsi Khorasan Razavi dan sejumlah asistennya di tempat tersebut.
Di sesi ini dan dengan melihat bahwa sesi pelaksanaan dua perwakilan Iran telah tiba, sejumlah qori dan hafiz terkenal dari Iran, yang terutama penduduk di Masyhad, juga hadir di tempat tersebut untuk memberikan suport mental kepada delegasi Iran. "Mokhtar Dehghan", delegasi Iran dalam musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim, termasuk dari para tokoh ini.
Dalam jenjang waktu antara dua sesi pagi dan sore hari, para peserta musabaqoh hadir di tempat permainan tempat penyelenggaraan musabaqoh dan untuk sesaat melupakan kehadiran dalam musabaqoh. Musabaqoh tim dua orang negara dalam permainan seperti bulutangkis, bola tangan, dan playstation memberikan momen dan gambar terbaik untuk mereka.
Dengan melihat pembahasan marginal terpenting musabaqoh, maka dilakukan perubahan dalam musabaqoh, pada hari kedua penyelenggaraan musabaqoh seperti hari-hari sebelumnya dan sebelum dimulainya kompetisi kita menyaksikan adanya pelbagai komentar dari para pakar tentang metode baru penyelenggaraan musabaqoh.
Ahmad Masjed-Jamei, Anggota Dewan Islam Teheran dalam hal ini, membandingkan musabaqoh tahun ini dengan periode pertamanya yang diselenggarakan di provinsi Isfahan 12 tahun yang lalu dan mengingatkan pertumbuhan signifikannya di periode ke-6.
Demikian juga, Raheem Ghorbani, Kepala lembaga Alquran dan Itrat Basij Teheran, yang menghadiri acara pembukaan sebagai tamu, juga menyatakan pandangan bahwa penciptaan dan inisiatif akademis jihad dalam penyelenggaraan musabaqoh sesuai dengan pernyataan pemimpin tertinggi, Rahbar yang mengatakan bahwa Akademis Jihad mencari karya khusus dan berharga.
Mohammad Reza Pour Moein, Kepala komunitas Alquran di provinsi Teheran, juga menghargai usaha memasuki arena baru sebagai langkah pertama keberhasilan, dan mengungkapkan keberhasilan metode penyelenggaraan tersebut sebagai tindak lanjut setelah penyelenggaraan musabaqoh.
Akhir dari hari kedua musabaqoh, yang merupakan hari terakhir dari bagian pendahuluan, auditorium menyaksikan tilawah indah Hamed Shakernejad, qori internasional Iran, yang membuat terpana para qori dan hafiz mahasiwa di auditorium Syaikh Thabarsi, dan untuk beberapa saat auditorium penuh dengan suport para mahasiswa.
Perlu disebutkan bahwa musabaqoh internasional Alquran mahasiswa muslim ke-6 disiarkan dalam beberapa hari akhir bulan Sya’ban dan awal bulan suci Ramadhan, lewat saluran TV domestik dan luar negeri.
http://iqna.ir/fa/news/3710006