IQNA

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam Suatu Pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan:

Hubungan Iran dan Pakistan Menyalahi Hasrat Para Musuh, Harus Diperkuat

14:46 - April 24, 2019
Berita ID: 3473067
IRAN (IQNA) - Ayatullah Khamenei, Senin sore, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dan dewan rombongan menyebut hubungan antara negara-negara Iran dan Pakistan adalah hubungan hati dan jiwa, dan menekankan bahwa hubungan antara kedua negara harus diperkuat dan diperkokoh meskipun ada permusuhan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Rahbar, Ayatullah  Khamenei, dalam pertemuan ini dengan mengisyaratkan pada akar sejarah hubungan kedua negara, mengingatkan: “Puncak kejayaan dan kegemilangan subbenua India pada masa pemerintahan umat Islam telah terjadi, dan dampak terbesar dari para penjajahan Inggris ke kawasan penting ini adalah penghancuran peradaban Islam yang besar ini.”

Pemimpin Revolusi Islam, dengan mengapresiasi tokoh-tokoh besar Pakistan seperti Iqbal Lahori dan Muhammad Ali Jinnah, mengatakan hubungan baik adalah untuk kepentingan kedua negara, tetapi hubungan ini memiliki musuh serius yang menyalahi hasrat mereka, kerjasama dan komunikasi di pelbagai bidang harus diperkuat.

Beliau menyebut masalah keamanan di perbatasan antara kedua negara adalah hal yang penting, dan menambahkan bahwa kelompok-kelompok teroris yang merupakan sumber instabilitas di perbatasan yang disuapi dengan uang dan senjata para musuh dan salah satu tujuan gerakan anti-keamanan di perbatasan Iran dan Pakistan adalah untuk menodai hubungan antara kedua negara.

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam juga berterima kasih kepada pemerintah Pakistan atas sejumlah bantuan dalam masalah banjir terbaru, dimulainya kunjungan Imran Khan ke negara Iran dari Masyhad dan ziarah haram suci Imam Ali bin Musa al-Ridha (as) adalah pertanda baik dan menyatakan harapan bahwa kunjungan tersebut akan bermanfaat dan membangun bagi kedua negara.

Dalam pertemuan itu, dengan kehadiran Presiden Iran, Hassan Rouhani, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan juga menyebut bagus perundingannya di Teheran dan mengatakan bahwa banyak masalah diselesaikan dalam perundingan tersebut dan para menteri Pakistan juga melakukan pembicaraan yang baik dengan rekan-rekan Iran mereka.

Dengan mengisyaratkan hubungan historis antara Iran dan India, PM Pakistan mengatakan bahwa Muslim memerintah India selama 600 tahun, dan pengaruh Iran terhadap mereka sampai pada batas bahasa resmi negara India adalah Persia.

Imran Khan menyebut penjarahan terbesar kekayaan India terkait pada masa kehadiran Inggris di negara itu, dan menambahkan bahwa Inggris menjarah semua kekayaan India, menghancurkan sistem pendidikannya dan menyebut India sebagai koloni perhiasan mereka.

"Kami berusaha untuk membangun hubungan yang lebih kokoh antara kedua negara dari sebelumnya, dan kami akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Republik Islam Iran," kata perdana menteri Pakistan, dengan mengisyaratkan bahwa beberapa orang tidak menghendaki hubungan Teheran dan Islamabad semakin dekat, tetapi kami dapat mengatasi kesulitan tersebut.

 

http://iqna.ir/fa/news/3805676

captcha