IQNA

ISIS Bertanggung Jawab dalam Dua Serangan Bom Bunuh Diri di Tunisia

18:31 - June 29, 2019
Berita ID: 3473216
TUNISIA (IQNA) - Kelompok teroris Takfiri ISIS mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bunuh diri di ibukota Tunisia, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari fa.euronews, menurut pengumuman Kementerian Dalam Negeri Tunisia, ledakan pertama terjadi Kamis (27/6), dimana seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya pada sebuah mobil polisi di jalan Charles de Gaulle dan di 200 meter gedung kedutaan Prancis.

Setidaknya satu polisi tewas dan dua petugas lainnya terluka bersama dengan dua warga sipil dalam insiden itu.

Penyerang bunuh diri kedua juga meledakkan dirinya di dekat kantor polisi di al-Qarjani, ibukota. Setidaknya empat orang terluka dalam serangan tersebut.

Kantor berita Amaq news yang berafiliasi dengan ISIS mengumumkan bahwa para pelaku penyerangan pasukan keamanan di ibukota Tunisia adalah kelomok ISIS.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters, "Saya sedang berbelanja dengan putri saya yang mendengar suara ledakan besar. Kami melihat tubuh teroris tergeletak di tanah setelah meledakkan dirinya. "

Perdana Menteri Tunisia, Youssef al-Shahed dalam merespon pertama terhadap pemboman teroris mengatakan bahwa terorisme dan teroris di Tunisia berada dalam keadaan putus asa.

Dia mengatakan bahwa terorisme dan teroris di Tunisia dalam keadaan putus asa setelah keberhasilan keamanan dan militer yang dicapai terutama di bulan Ramadan dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, Organisasi Kerjasama Islam telah mengutuk keras dua bom bunuh diri di ibukota Tunisia dan menegaskan kembali solidaritasnya dengan pemerintah Tunisia dalam semua langkah-langkahnya dalam melawan terorisme dan radikalisme.

Sementara itu, partai Nidaa Tounis mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menandakan kekalahan para teroris dalam mencegah kemajuan dan kebebasan serta demokrasi di Tunisia. Partai ini menekankan perlunya berdiri dengan institusi pemerintah dan sektor militer dan keamanan negara.

Tunisia telah berulang kali menyaksikan serangan teroris terhadap pasukan militernya dalam beberapa tahun terakhir. Pada Oktober tahun lalu, seorang perempuan meledakkan dirinya di pusat ibukota, yang melukai 15 orang, sementara 10 dari mereka adalah polisi.

Dalam salah satu serangan paling mematikan pada 24 November 2015, para penyerang menyerang bus yang membawa tentara Pengawal Presiden di ibukota, yang menewaskan 12 personel militer.

 

http://iqna.ir/fa/news/3822938

Kunci-kunci: tunisia ، isis ، Dua Serangan ، bom bunuh diri
captcha