IQNA

IQNA:

Barat adalah Para Pelanggar Terbesar HAM

22:23 - August 27, 2019
Berita ID: 3473394
IRAN (IQNA) - Muhammad Azmi Abdul Hamid, pemenang Penghargaan Hak Asasi Manusia Islam ke-5 di Iran, mengatakan: "Kita harus menekan kekuatan Barat untuk menghormati hak asasi manusia karena negara-negara ini tidak memiliki dasar moral yang kuat dalam hal ini. Faktanya, orang-orang Barat, dari AS sampai Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, termasuk di antara pelaku pelanggar terbesar HAM.

Muhammad Azmi Abdul Hamid, Ketua Dewan Penasihat Organisasi Rakyat Malaysia, yang baru-baru ini memenangkan Hadiah Hak Asasi Manusia Islam kelima di Iran, saat wawancara dengan IQNA mengkaji tentang pendekatan Barat terhadap masalah hak asasi manusia dan peran LSM Islam dalam menyelesaikan krisis Palestina, yang hasilnya ada di bawah ini.

Tolong jelaskan latar belakang pendidikan dan karier Anda.

Pendidikan saya di bidang manajemen pendidikan. Saya mengajar pertama kali di sekolah-sekolah Malaysia dan kemudian mengajar sosiologi di beberapa universitas di negara ini. Saat ini saya mengajar Hubungan Antarbudaya di Universitas Teknologi Petronas Malaysia.

Anda adalah kepala sebuah organisasi bernama MAPIM. Apa tugas lembaga ini?

Organisasi ini dimulai 15 tahun yang lalu dan anggotanya merupakan kumpulan dari sejumlah LSM Islam yang bekerja di pelbagai bidang. Beberapa darinya aktif dalam pendidikan dan sebagian lainnya di bidang kesehatan, keluarga, budaya dan pengembangan.

Barat adalah Para Pelanggar Terbesar HAM

Kendati organisasi-organisasi ini aktif di pelbagai bidang, namun pekerjaan mereka memiliki dua bidang utama: pertama, masalah "kebebasan" dalam menangani masalah umat Islam baik di Malaysia maupun internasional, seperti di zona perang dan masalah-masalah konflik serta hak asasi manusia ditangani. Kami bekerja dengan 17 negara di bidang ini.

Bidang lain dari aktivitas kami adalah "pengembangan" umat Islam, baik di dalam negeri maupun internasional. Kami memiliki banyak program pelatihan di bidang ekonomi, pengembangan, pendidikan, manajemen dan sumber daya manusia.

Selain itu, kami bekerja dengan organisasi internasional seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komite Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dengan organisasi regional seperti ASEAN.

Kami juga berinteraksi dengan organisasi non-pemerintah di negara-negara Islam seperti Pakistan, Iran, Malaysia, Indonesia, Turki, Arab Saudi dan mencoba untuk menghubungkan LSM Islam ini bersama-sama.

Pernahkah Anda bekerja sama dengan pihak-pihak Iran?

Ya, kami telah melakukan kerja sama ilmiah dengan beberapa lembaga Iran. Saya telah berpartisipasi dalam beberapa seminar tentang sains dan pembangunan berkelanjutan di Iran. Saya juga berpartisipasi dalam beberapa konferensi Persatuan Islam di Teheran dan menghadiri pertemuan Palestina di Iran. Selain itu, kami telah melakukan beberapa proyek penelitian dengan universitas-universitas Iran.

Pada acara penghargaan itu, Anda menyebutkan bahwa harus ada perubahan dalam pendekatan dunia untuk masalah hak asasi manusia. Apa jenis perubahan yang Anda maksud?

Kami sekarang memiliki dua jenis deklarasi hak asasi manusia: satu adalah Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan yang lainnya adalah Deklarasi Hak Asasi Manusia Islam. Kedua pernyataan memiliki kesamaan dalam prinsip-prinsip seperti penghormatan terhadap hak-hak agama, budaya, ekonomi dan demokrasi, tetapi perbedaan antara hak asasi Islam dan hak asasi manusia internasional adalah bahwa hal itu didasarkan pada syariat Islam. Kami memiliki lima prinsip penting dalam tujuan syariat yang harus kami jaga: agama, moralitas, diri, kekerabatan, dan properti.

Dalam Islam kita mengenal manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi, dan pendekatan Islam terhadap manusia berbeda dari Barat. Namun, kita sekarang melihat kontradiksi antara apa yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan apa yang sebenarnya terjadi di dunia, kita harus mengisi kekosongan ini.

Di sepanjang jalan, kita menghadapi masalah pemerintah di tempat pertama, yaitu mereka yang berkuasa tidak memiliki komitmen yang diperlukan. Mereka ingin mempertahankan kekuatan mereka dengan cara apa pun. Apa yang bisa kita lakukan adalah menekan para pemimpin. Negara-negara Islam menghadapi lebih banyak masalah dalam hal ini, terutama yang didominasi oleh monarki.

Tugas kami yang lain adalah menekan kekuatan Barat untuk menghormati hak asasi manusia. Karena negara-negara ini tidak memiliki dasar moral yang kuat untuk hak asasi manusia. Faktanya, orang Barat dari AS sampai Inggris dan negara-negara Eropa lainnya adalah pelanggar terbesar hak asasi manusia. Amerika memiliki standar ganda dan munafik dalam hal ini dan karenanya tidak bisa menjadi kepala hak asasi manusia. Semisalnya, lihatlah situasi para pengungsi, yang tidak diterima oleh negara-negara barat, dan banyak dari mereka tenggelam ke laut dan kehilangan nyawa mereka.

Apa yang bisa kita lakukan adalah mendesak umat Islam untuk memperkuat definisi Barat tentang hak asasi manusia. Ketika kita berbicara tentang hak asasi manusia, kita berbicara tentang suatu sistem. Di dunia Islam, juga kita menyaksikan, setelah kemerdekaan negara-negara Islam, individu atau kelompok dan partai berkuasa yang mengklaim kemasyarakatan tetapi menyalahgunakan kekuasaan mereka. Kita perlu mendidik orang untuk memahami apa itu HAM. Masyarakat harus menuntut pemerintah. Jika mereka melakukan sesuatu yang salah, mereka harus bertanggung jawab. Kita harus mendidik massa untuk tidak lalai. Kita perlu mengkoordinir masyarakat dalam bentuk organisasi non-pemerintah. Orang-orang perlu waspada, bukan pasif, mereka harus tahu bahwa mereka memiliki hak untuk mengkritik. Ini adalah hal yang hebat untuk dilakukan oleh organisasi non-pemerintah dan bagi para ulama untuk membantu juga. Tentu saja, ini proses yang panjang.

Anda baru-baru ini mengkritik perbaikan-perbaikan Putra Mahkota Arab Saudi, Bin Salman. Apa alasan kritik utama Anda?

Arab Saudi adalah negara yang baru didirikan. Jika kita mempelajari sejarah, kita dapat melihat bahwa pembentukan pemerintahan Al Saud berutang pada dukungan Inggris. Sejak itu sampai sekarang, mereka berutang kepada orang Barat. Bin Salman berkuasa dengan penindasan saudara-saudaranya dan sepupu dan juga dengan dukungan Barat.

Barat adalah Para Pelanggar Terbesar HAM

Dia menyatakan kepada Barat bahwa Arab Saudi harus menjadi negara liberal, tetapi membuat beberapa kesalahan serius di sepanjang jalan. Pembunuhan Khashoggi, krisis di Qatar, perang di Yaman, normalisasi hubungan dengan Israel adalah kesalahan utamanya. Dia juga menghabiskan ratusan miliar dolar untuk membeli senjata dari Amerika Serikat dan berusaha membujuk negara-negara Arab untuk mengikutinya.

Bagaimana seseorang bisa diam terhadap tindakan seperti itu? Ini adalah fitnah terbesar dalam umat Islam. Mereka melakukan ini atas nama haramain syarifain dan umat Islam. Mereka terlibat dalam banyak krisis di Timur Tengah. Mereka menggulingkan Mursi di Mesir dengan memberikan uang kepada al-Sisi. Mereka mendukung rezim Bahrain, mereka memberikan dukungan keuangan kepada para teroris di Suriah.

Bukan tugas yang mudah untuk menentang pemerintah ini karena umat Islam mencintai haji dan tanah suci Mekah dan Madinah. Dalam organisasi kami, kami mengatakan kepada orang-orang dan pejabat pemerintah Malaysia bahwa mereka harus berani menghadapi tindakan tidak manusiawi Arab Saudi. Orang Malaysia perlu mencari banyak pengetahun. Mereka masih belum tahu apa yang harus mereka lakukan terhadap kinerja Arab Saudi.

Pemerintah Malaysia tidak dapat mengambil tindakan tegas karena hubungan diplomatiknya dengan Arab Saudi, tetapi LSM dapat menyuarakan keberatan mereka terhadap Arab Saudi.

Organisasi Kerjasama Islam didirikan pada tahun 1969. Kantor pusatnya sekarang di Jeddah, Arab Saudi. Saya menyarankan agar markas organisasi ini dipindahkan ke negara lain, karena berada di bawah pengaruh Arab Saudi.

Menurut Anda apa yang bisa dilakukan oleh LSM Islam untuk menyelesaikan krisis Palestina?

Masalah Palestina adalah sebuah krisis berusia 70 tahun. Kita dapat melawan rezim ini dengan memboikot ekonomi, memboikot barang-barang Israel, dan meluncurkan kampanye lewat media. LSM di negara-negara Islam harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran publik dan kampanye menentang rezim ini.

Saran saya adalah agar negara-negara Islam besar mengadakan pertemuan untuk mengoordinasikan masalah ini. Menurut pendapat saya, dunia Islam berpotensi mampu melawan rezim Zionis, tetapi kemampuan ini harus terealisasi.

Barat adalah Para Pelanggar Terbesar HAM

http://iqna.ir/fa/news/3835631

Kunci-kunci: iran ، iqna ، barat ، Pelanggar Terbesar ، ham
captcha