IQNA

Kaum Muslimin di Cina Mengidolakan Pemikiran Imam Khomeini Ra.

6:42 - February 24, 2007
Berita ID: 1528111
Revolusi Islam, Pemikiran dan Kepribadian Imam Khomeini Ra mendapatkan penerimaan yang sangat baik di kalangan kaum muslimin di Cina dan para pemudanya sangat antusias untuk membaca buku-buku karya beliau
Hojjatul Islam Salehi, Kepala Bagian Budaya Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Cina di tengah-tengah wawancara yang dilakukan dengan Kru Berita Iqna menukil pembicaraan yang pernah ia lakukan dengan seorang Cina Muallaf yang mengatakan: “Kami sangat butuh pada buku-buku yang menjelaskan tentang kepribadian tokoh-tokoh Syiah seperti Imam Khomeini, Syahid Muthahhari, dan Syahid Behesyti. Kami merasakan bahwa yang dibutuhkan oleh rakyat Cina hari ini adalah mensosialisasikan pemikiran-pemikiran para tokoh-tokoh tersebut kepada para pemuda dan mahasiswa kami”.


Beliau menambahkan, bahwa di Cina terdapat medan yang sangat kondusif untuk menerima ajaran “Nahjul Balaghah”. Pada tahun 2004 diterbitkan sebuah buku oleh sebuah lembaga penelitian di Cina tentang pemikiran para ulama Syiah di tengah para pemuda dunia Islam. Buku tersebut menyebar secara luas di tengah masyarakat dalam jumlah yang besar. Menurut sebagian analisa buku semacam itu akan lebih luas lagi di dunia pada tahun-tahun berikutnya karena isinya sangat logis, rasional dan merupakan kebutuhan umat manusia di abad ini.

Guru dan peneliti ilmu-ilmu Islam ini melanjutkan penjelasannya, bahwa di Cina kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan saudara-saudara kami dari Ahlussunnah. Kami bisa hidup dengan penuh kasih sayang dan persatuan. Mereka pun tidak menganggap syiah sebagai madzhab yang ajarannya bertentangan dengan Islam, bahkan banyak pandangan yang mendukung untuk mencintai Ahlul Bayt as.

Di banyak daerah di Cina kaum muslimin memberi nama anak-anak mereka dengan nama para Imam suci as, khususnya nama Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Salah satu sebabnya adalah karena Islam masuk ke Cina melalui orang-orang muslim Iran. Bahkan sampai saat ini banyak di sekolah dan pesantren mereka yang mengajarkan kitab-kitab berbahasa Persia.
captcha