Iqna: DR Ali Mutahhari pada sesi terakhir Loka Karya "Pembelaan" menyebutkan tentang kesalahpahaman barat dalam memahami hukum Jihad di dalam Islam serta memberikan bantahan terhadap tuduhan yang mereka lontarkan.
Beliau menganggap, bahwa kalau agama Islam sebagai agama yang memiliki pemeluknya menjadi sebuah masyarakat, kemudian agama mengatur segala apa yang terjadi di dalam masyarakat tersebut, maka adanya hukum Jihad adalah sebuah keniscayaan.
Namun lanjutnya, dengan adanya banyak ayat di dalam Al Quran yang menyuruh kaum muslimin untuk hidupa dengan harmonis dan damai, maka para ulama Islam meyakini, bahwa Jihad merupakan sebuah tindakan "pembelaan" bukan penyerangan dan ekspansi. Berupaya untuk menjatuhkan dan menghapus penguasa yang diktator dan dhalim juga masuk dalam hal "pembelaan" ini.
Putra Syahid Mutahhari ini juga menceritakan, tentang kerukunan umat beragama yang terjadi di Iran sejak dua ratus tahun yang lalu, dimana umat Islam hidup dengan damai dan harmonis dengan pemeluk agama Zoroastra. bahkan banyak dari mereka yang pindah agama Islam dengan penuh kesadaran dan tidak pernah ada pemaksaan apalagi penumpahan daran.
Dosen di Universitas Tehran ini pada akhir ceramahnya juga menyebutkan, bahwa Islam dan kaum muslimin di Iran jelas-jelas telah lama menjadi korban terorisme, sejak awal revolusi hingga saat ini, kita saksikan sederatan nama-nama para syuhada, termasuk ayahnya sendiri. padahal semua itu dilakukan oleh pihak-pihak teroris yang tidak sangkut pautnya dengan akidah Islam, namun Islam dan kaum muslimin yang dituduh sebagai teroris.
120140
