IQNA

Tujuan Musuh Islam Memisahkan Umat Islam dari Ulama

16:24 - November 22, 2010
Berita ID: 2036077
Pemimpin Syiah Bahrain: Umat islam harus waspada terhadap rencana dan konspirasi musuh yang di dominasi oleh para taghut dan penguasa terhadap kaum muslimin yang berusaha untuk memisahkan umat dari para ulama.
Laporan IQNA mengutip dari informasi situs “Ulama syiah Bahrain”Ayatullah Syekh Isa Qosim pimpinan Syiah Bahrain dalam khutbahnya pada sholat Jum’at bulan November di masjid Imam Shodiq as kota Deroz negara ini dengan menginformasikan akan usaha musuh-musuh untuk mengkambing hitamkan wajah para ulama dan fuqoha’ masyarakat Islam.

Beliau lebih lanjut menegaskan, bahwa para musuh menyebarkan isu-isu adanya perpecahan antara umat islam dan ulama nya.

Dengan menunjuk musuh-musuh yang memerangi Islam, beliau mengatakan: Agama Islam memiliki pengikut yang banyak dan berhadapan dengan musuh yang banyak juga, dan dengan berbagai macam serangan muncul dengan melayani agama, mereka berusaha untuk menghancurkan agama.

Ayatullah Syekh Isa Qosim menambahkan :dalam keberlangsungan agama maka tampa sseorang alim tidak akan bermakna, jika perlindungan dan pertahanan ulama, fuqoha bukan dari agama niscaya agama tidak aka nada, dan para musuh tidak memperhatikan akan perbuatan sebaliknya kaum muslimin, mereka memulai peperangan yang sulit kepada para ulama, dan dengan menyebarkan isu-isu yang menyerang menyerang ulama, para ruhaniawan, dan orang-orang yang ikhlas, dan dengan cara yang tidak tampak untuk menghentikan peran ulama di masyarakat yang hasilnya untuk menghancurkan agama.

Ayatullah Isa Qosim menegaskan: jika peran para ulama dalam agama dan masyarakat hilang, maka sebagai buktinya adalah hilangnya pemikiran dan sebagai gantinya maka akan ditampilkan wajah-wajah yang tidak suci yang sama sekali tidak memiliki kesucian sebagai sosok pemimpin yang suci, dan masyarakat menempati keadaan kekacauan dan kebodohan.

Khotib Jum’at Deroz pada akhir khotbahnya menegaskan, bahwa keraguan yang berlandaskan bahwa ulama tidak berbeda dengan masyarakat lainnya, pekerjaan ulama’ hanya menentukan yang halal dan yang haram,masyarakat juga seperti ulama memiliki akal, dan begitu banyak keraguan-keraguan saat ini yang sedang berkembang, dan mereka menginginkan dengan urusan masyarakat yang dingin terhadap ulama.

698669
captcha