IQNA

Obama:

ISIS Bukan Delegasi Islam

15:13 - November 18, 2015
Berita ID: 3454329
TURKI (IQNA) - Presiden Amerika di sela-sela pertemuan kelompok G-20 di tengah-tengah para wartawan mengatakan, kelompok teroris ISIS bukan delegasi Islam.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Press TV, Barack Obama mengatakan, mayoritas kelompok teroris adalah kelompok yang mengklaim sebagai delegasi “Muslim Sejati” di dunia, namun realitanya tidaklah demikian.
Presiden Amerika menambahkan, sangat salah apabila kita menisbahkan serangan-serangan seperti serangan Paris pada Islam.
“Para pengungsi yang kabur dari Suriah telah menderita akibat terorisme melebihi selainnya,” tambahnya.
Presiden Amerika menyebut agenda sebagian kandidat partai Republik dalam pemilihan presiden tahun 2016 yang memberikan penerimaan para pengungsi Suriah berdasarkan mazhab mereka sebagai agenda yang memalukan.
“Adapun sebagian masyarakat yang mengatakan kita hanya harus menerima para pengungsi Kristen dan menolak pengungsi muslim dan adapun sebagian para pemimpin politik negara meminta tes mazhab untuk menerima orang-orang pengungsi dari sebuah negara yang diperangi, sementara diri mereka termasuk bagian dari keluarga yang kabur pada saat represi politik dan berlindung kepada Amerika adalah permintaan yang benar-benar memalukan; ini bukanlah keinginan Amerika,” tambahnya.
Obama dengan mengisyaratkan janganlah meremehkan kekuatan ISIS menegaskan, sejak awal pemerintah Amerika telah mengetahui masalah ini, yaitu kelompok teroris seperti ISIS memiliki kemampuan untuk menarget negara-negara Barat.
“Pemerintah Amerika sejak awal sudah mengetahui bahwa kelompok teroris ISIS dapat melakukan serangan terorisme ke negara-negara Barat,” imbuhnya.
Barack Obama mengatakan, ISIS adalah kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang yang mana kematian tidaklah penting bagi dirinya dan orang-orang ini dapat membunuh banyak masyarakat. Problem melawan orang-orang ini bukanlah kompleksitas atau persenjataan mereka, namun ideologi dan keinginan mereka untuk mati.
Presiden Amerika dengan mengisyaratkan kesukaran melawan kelompok teroris seperti ISIS menegaskan, harus kami terima bahwa perang ini tidaklah konvensional dan Al-Qaida di Yaman berkali-kali berupaya menarget tempat-tempat Barat.
Para pemimpin kelompok G-20 dalam pertemuan dua harinya di Turki, yang diselenggarakan pasca serangan teroris yang baru saja terjadi di Paris menyebut serangan teroris di Paris dan Ankara sebagai penistaan yang tidak dapat diterima seluruh manusia dan menegaskan, kami dengan nada yang keras mengecam serangan keji teroris 13 November di Paris dan 10 Oktober di Ankara.

3453422

Kunci-kunci: Sosial Politik
captcha