IQNA

Pengecaman Kebijakan-kebijakan Pemerintah Myanmar terhadap Muslim dalam Konferensi Hongkong

11:53 - November 22, 2015
Berita ID: 3455574
HONGKONG (IQNA) - Para partisipan konferensi internasional Dialog dan Koeksistensi di Hongkong telah mengecam kebijakan-kebijakan pemerintah Myanmar dalam membunuh dan melakukan migrasi paksa minoritas muslim Rohingya.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari gulf-24.com, para partisipan dalam konferensi internasional Dialog dan Koeksistensi di kota Hongkong Cina, Jumat (20/11), telah mengakhiri kinerjanya. Dengan mengeluarkan sebuah statemen menegaskan, Islam berlepas diri dari aksi-aksi teroris yang terjadi di sebagian kawasan dunia.
Para partisipan dalam konferensi ini menegaskan urgensitas mengkoordinasikan upaya guna melawan terorisme dan menghentikan kejahatan-kejahatan dan dalam statemen akhir menolak segala penyalahgunaan segala gerakan terorisme untuk provokasi terhadap Islam dan Islamofobia.
Demikian juga, dalam statemen ini, para partisipan menolak segala bentuk klaim dan rekayasa tak berasas terhadap agama suci Islam dan Rasulullah (Saw) dan menyebutnya sebagai penjelas kebodohan dan ketidaktahuan terhadap syariat dan nilai-nilai agama Islam.
Para partisipan dalam konferensi ini menegaskan urgensitas melawan segala gerakan terorisme dan mengumumkan penentangannya terhadap penghinaan terhadap simbol-simbol Islam dan menekan lembaga-lembaga Islam dengan dalih terorisme, serta meminta dukungan dan sokongan lembaga-lembaga sosial yang aktif dalam bidang penguatan persamaan kemanusiaan dan melembagakan nilai-nilai.
Para hadirin dalam konferensi mengajak muslim Asia Timur untuk memublikasikan pengetahuan dan pendirian lembaga-lembaga pendidikan dan sosial serta menciptakan agenda bersama untuk memprioritaskan aktivitas-aktivitas Islam di Negara-negara masing-masing dengan tujuan menjaga kemaslahatan dan hak-hak muslim.
Demikian juga, dalam statemen akhir menegaskan dukungan terhadap segala bentuk inovasi dan pembaharuan dalam bidang dialog yang bermoral di dunia dan juga pemanfaatan pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam rangka konsolidasi dan peningkatan damai secara global.

3455038

Kunci-kunci: budaya
captcha