Penemuan Al-Quran di Perpustakaan Universitas Oxford yang Dinisbahkan kepada Imam Shadiq (As)
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Newnan Times-Herald, Keith Small, salah seorang pengurus perpustakaan Bodleian dalam pertemuan terbaru himpunan internasional studi Al-Quran di kota Atlanta Amerika mengetengahkan penjelasan-penjelasan tentang mushaf Al-Quran tersebut.
Keith Small, yang termasuk anggota himpunan internasional studi Al-Quran yang terletak di kota Atlanta dan juga penasehat mushaf Al-Quran di perpustakaan Bodleian mengatakan, mushaf kuno Al-Quran universitas Oxford ditemukan secara kebetulan, karena menempel di ujung dengan sebuah buku lainnya.
Alasdair Watson, patner Small menemukan mushaf tersebut sementara menempel dengan sebuah buku tentang bimbingan kaligrafi Persia, yang terkait pada abad ketujuh belas.
Small mengatakan, Watson mengizinkan saya untuk memublikasikannya.
“Para peneliti mushaf dengan menemukan mushaf-mushaf kuno tulisan tangan, mereka melakukan studi, mengkaji dan menyifati perincian-perinciannya dan memasukkan mushaf tersebut dalam komunitas akademik untuk diteliti dan dikaji kriteria-kriterianya,” tambahnya.
Menurut penuturan Small, mushaf yang baru ditemukan tersebut terkait pada permulaan abad kesepuluh Masehi dan kurang lebih 800 tahun lebih tua dari buku yang menempel dengannya.
“Al-Quran ini memiliki dua kriteria penting, yang sangat tunggal. Salah satunya adalah memiliki sepuhan warna emas yang tidak ditemukan dalam mushaf khat lainnya dan lainnya adalah dinisbahkan kepada Imam Ja’far Shadiq (As), Imam Keenam Syiah,” tambahnya.
Small mengatakan, meskipun mushaf ini sangatlah tua; namun bukanlah mushaf Al-Quran tertua. Adapun manakah mushaf Al-Quran tertua, itu dapat dibahas, namun kekunoannya kembali pada abad ketujuh.
Dia melanjutkan, mushaf-mushaf seperti ini membantu para peneliti untuk mendapatkan banyak informasi tentang sejarah Al-Quran.
3457842
