IQNA

Penentangan Jerman Dengan Penyebaran Wahabisme oleh Saudi

7:04 - December 08, 2015
Berita ID: 3460949
JERMAN (IQNA) - Wakil kanselir Jerman meminta para pejabat Saudi supaya memutus dukungan finansialnya dengan lembaga-lembaga religi di Jerman, yang menjadi pendukung terorisme.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Press TV, Sigmar Gabriel, Minggu (6/12) saat wawancara dengan surat kabar Bild am Sonntag Jerman mengatakan, semua masjid wahabi di seluruh penjuru dunia didukung oleh pemerintah Saudi. Di Jerman banyak orang-orang yang diklaimkan berbahaya, telah keluar dari markas-markas semacam ini.
Gabriel yang juga menjabat peranan menteri ekonomi di pemerintah Angela Merkel, sangat mengkritik pendekatan Saudi terhadap krisis Suriah. Saudi memiliki peran penting dalam mendukung kelompok penentang Bashar Assad.
“Sekarang ini harus kita jelaskan masalah ini kepada Saudi, yaitu masa untuk mendapatkan solusi sudah berakhir,” ucapnya.
Pemimpin partai Sosial Demokart Jerman (SPD) meminta tindakan-tindakan efektif dalam melawan lembaga-lembaga religi dan masjid-masjid yang memiliki tendensi salafi.
Gabriel mengatakan, bahaya fundamentalisme ekstrem yang ada di masjid-masjid salafi tidak kurang dari sayap kanan ekstrem.
Thomas Opperman, ketua fraksi partai SPD parlemen Jerman juga meminta penghalauan publikasi ajaran, yang berasaskan undang-undang Jerman kontras dengan pokok-pokok mendasar kebebasan.
“Kita harus menghalau dukungan finansial Saudi terhadap markas-marks yang memublikasikan ideologi-ideologi Wahabi,” ucap Opparmann saat wawancara dengan surat kabar Jerman Welt am Sonntag.
Dia dengan mengisyaratkan bahwa Wahabisme merupakan pengurai ajaran-ajaran kelompok ISIS menambahkan, kami di Jerman tidak menghendaki hal tersebut.
Statemen para pejabat partai SPD sedang dipublikasikan, sementara hari Sabtu (5/12), pemerintah Angela Merkel menyalahkan laporan Federal Intelligence Service Jerman (BND) tentang Saudi dan menganggap negara ini sebagai patner pentingnya dalam masalah regional.
Dalam laporan BND, kebijakan asing Saudi diperkenalkan sebagai Pencari Intervensi, yaitu Riyadh mencari “Kepemimpinan dalam dunia Arab”.

3460613

Kunci-kunci: Opini
captcha