Afirmasi Perdana Menteri Malaysia atas Penjagaan Persatuan Muslim untuk Melawan Ekstremisme
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian NST, Najib Tun Razak, Perdana Menteri Malaysia, Senin (7/12), dalam sebuah pesan dengan berbicara kepada para delegasi masyarakat muslim kawasan ASEAN mengatakan, 240 juta muslim tinggal di kawasan ASEAN dan kelompok ini harus berkinerja sebagai organisasi integrasi umat Islam di hadapan ekstremisme.
Dalam pesan Perdana Menteri Malaysia yang dibacakan dalam acara pembukaan festival masjid ASEAN (AMF), yang dibacakan oleh wakilnya, Dr Asyraf Wajdi Dusuki dikemukakan, kita harus katakan bahwa dalam keributan terorisme dan radikal ini dibutuhkan penyebaran pesan Islam sebagai agama perdamaian, keadilan dan universal di seluruh penjuru alam secara luas.
Di bagian lain pesan tersebut diintroduksikan, ajaran-ajaran Islam sebagai agama perdamaian harus diulang baik untuk muslim maupun para non muslim sehingga tidak disalahgunakan sebagai dalih untuk menjustifikasi perilaku teroris, yang tak lain hanya menghasilkan pembunuhan dan kerusakan semata.
Najib Tun Razak dengan menyebut pentingnya pembentukan Suara Integrasi Islam untuk melawan ekstremisme menegaskan, kaum muslimin harus bersatu dan terintegrasi untuk melawan ekstremisme dan menunjukkan moderasi dan toleransi Islam kepada masyarakat dunia.
Acara pembukaan festival masjid ASEAN di markas konferensi internasional Putrajaya (PICC) diselenggarakan di Malaysia. Perdana Menteri Malaysia juga hadir dalam acara tersebut.
Festival masjid ASEAN dengan slogan Ilmu, Persatuan dan Saling Memahami, hendak memperkenalkan dan meningkatkan peran masjid-masjid di kawasan ASEAN, dalam rangka membantu pemahaman benar tentang agama Islam dan demikian juga kedudukan tempat-tempat ibadah tersebut sebagai basis untuk memindahkan nilai-nilai Islam.
Para tokoh dan pemimpin muslim dari 10 negara anggota ASEAN hadir dalam acara tersebut.
