IQNA

Konsultan Kebudayaan Iran di Malaysia:

Hakikat Wujud Rasulullah (Saw) Adalah Rahmat Ilahi/ Kelaziman Publikasi Ajaran-ajaran Nabawi di Sosial Media

7:55 - December 14, 2015
Berita ID: 3462810
MALAYSIA (IQNA) - Ali Akbar Dhiya’i mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa dzat suci Rasulullah (Saw) merupakan manifestasi sifat dan asma Ilahi dan hakikat wujud beliau adalah rahmat Ilahi itu sendiri dan berlepas diri dari segala bentuk kekerasan.

Ali Akbar Dhiya’i, Konsultan Kebudayaan Iran di Malaysia saat wawancara dengan IQNA, bertepatan dengan hari wafatnya Rasulullah Saw menjelaskan dimensi kepribadian beliau dan mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa dzat suci Rasulullah (Saw) merupakan manifestasi sifat dan asma Ilahi dan hakikat wujud beliau merupakan rahmat Ilahi dan berlepas diri dari segala bentuk kekerasan.
Dhiya’i mengingatkan peranan media-media Islam dalam menglobalkan risalah Rasulullah dan ajaran-ajaran Nabawi, menambahkan; media-media sosial dalam dunia Islam harus memperkenalkan citra sejati Islam dan Rasulullah (Saw) kepada masyarakat dunia.
“Lebih baik dalam kondisi sekarang ini, kita berbicara tentang sosmed dunia Islam, sebagai ganti dari media-media Islam; karena sekarang ini sosmed dapat mengambil posisi media; dengan demikian, banyak sekali muslim yang sadar harus berupaya memperkenalkan citra kasih sayang Islam dan ajaran-ajaran Nabawi dalam sosmed tersebut kepada masyarakat dunia dan dalam hal ini terjemahan dan publikasi maarif sejati Ahlulbait (As) dan tablig metode dan karakter mereka dengan Ahli kitab dan bahkan dengan matrealis akan sangat lebih bermanfaat,” tegasnya.
Konsultan Kebudayaan Negara Iran di Malaysia dengan mengisyartkan bahwa ISIS sekarang ini telah menyalahgunakan nama Rasulullah (Saw) dan Islam untuk pembunuhan manusia dan kejahatan-kejahatan teroris (bahkan bendera ISIS juga memanfaatkan nama Rasulullah Saw), mengatakan; ISIS dan kelompok ekstrem akan gagal dalam menunjukkan kebrutalan citra Islam dan Rasulullah (Saw) yang welas asih dan propaganda-propaganda mereka tidak akan berhasil dan menjadi Haba’an Mantsūra (debu yang berterbangan); karena akhirnya Islam akan jaya dan dengan keberkahan wujud Rasulullah (Saw), umat beliau akan mendapatkan syafaatnya dan hakikat wujud beliau merupakan manifestasi rahmat Ilahi.
Di penghujung, Dhiya’i dengan menjelaskan bahwa Syiah dan Ahlusunnah kedua-duanya menentang kejahatan-kejahatan kelompok takfiri, khususnya ISIS, menegaskan; empat mazhab Ahlusunnah dan sufi dalam Sunnah maupun Syiah juga menentang segala bentuk kekerasan dan ekstremisme dan sirah perjalanan ulama Ahlusunnah empat mazhab dan perlawanan mereka dengan gerakan ekstrem tradisionalisme dan exoterists seperti Ibnu Taimiyyah dan Muhammad bin Abdul Wahab juga menjadi saksi hakikat tersebut bahwa dunia Islam secara global menentang gerakan ISIS yang menyimpang dan kelompok takfiri dan segera kita akan menyaksikan terisolirnya gerakan politik meragukan yang mengatasnamakan Islam ini.

3461906

Kunci-kunci: iran
captcha