Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Al-Alam, para tokoh
Ahlusunnah dan Syiah mengungkapkan penentangannya akan kehadiran Amerika
di Irak, dalam konferensi "Dukungan terhadap Mobilisasi Masyarakat”,
yang diselenggarakan di Karbala al-Mualla, dengan dihadiri para
rohaniawan dan para tokoh Ahlusunnah dan Syiah.
"Penyelamatan Irak dan masa depannya berhutang pada mobilisasi
masyarakat, karena mobilisasi masyarakat satu-satunya pasukan yang telah
membuktikan nasionalismenya dan bersumber dari perintah marjaiyah dan
ideologi sejati,” ucap Qasim al-Ma’muri, ketua divisi Mobilisasi
Masyarakat di Diyala.
Demikian juga, para hadirin dalam konferensi tersebut menyebut kelompok
teroris ISIS sebagai produk Zionisme dan para sekutunya dan mereka
menegaskan bahwa marjaiyyah dan mobilisasi masyarakat akan menentang
segala bentuk aksi darat Amerika.
Kazim al-Abadi, anggota brigade Asaib Ahl al-Haq mengatakan,
masyarakat, marjaiyyah dan kelompok muqowamah Irak akan menentang segala
bentuk intervensi asing dan mereka mengetahui Amerika dan rezim Zionis
telah menuntun konspirasi melawan negara kami dan Timur Tengah,
karenanya masyarakat pemberani Irak memiliki hak untuk membela terhadap
negara mereka.
Para partisipan dalam konferensi ini yang diselenggarakan dengan tajuk
Jihad Kifayah, Penjamin Persatuan dan Masa Depan Irak, menganggap
penting keikutsertaan masyarakat terhadap marjaiyah agama untuk jihad
dan dukungan masyarakat terhadap mobilisasi masyarakat.