Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Al-Wafd, markas pengawas fatwa-fatwa takfiri dan langka yang berafiliasi dengan Dar al-Fatwa Mesir dengan memperingatkan akan perkembangan pengaruh kelompok teroris ISIS di negara-negara Asia menegaskan, kelompok ini dengan menciptakan pusat-pusat perang dan konflik baru di daerah terpencil dan pelbagai benua, berupaya menyelewengkan upaya-upaya koalisi internasional dalam memerangi ISIS.
Markas ini mengumumkan, serangan teroris ISIS di Jakarta-Indonesia, yang terjadi di dekat kantor PBB dan menewaskan 8 orang dan melukai sejumlah penduduk negara ini, adalah strategi baru untuk mencerai-beraikan pusat-pusat konflik.
Markas pengawas fatwa-fatwa takfiri yang berafiliasi dengan Dar al-Fatwa Mesir menerangkan, serangan teroris ISIS di pelbagai kawasan dunia adalah sebuah strategi untuk menyimpangkan upaya-upaya dalam ranah melawan kelompok teroris ini, dimana kita melihat bahwa ISIS melakukan aksi-aksi terorisnya di negara-negara seperti Arab, Afrika, Eropa, Asia secara bersamaan dan berturut-turut.
Lebih lanjut markas ini menerangkan, peledakan teroris ISIS di Indonesia yang termasuk negara Islam terbesar di dunia dengan gamblang menjelaskan bahwa korban terbanyak aksi teroris kelompok ini adalah umat Islam.
"Umat muslim sama sekali bukanlah penanggung jawab aksi teroris dan kita tidak seharusnya merusak keyakinan-keyakinan mereka dengan dalih ini, karena statemen-statemen anti Islam dan penistaan terhadap Islam merupakan sebuah langkah dalam mendukung aksi teroris tersebut dan berbakti untuk kepentingan-kepentingan ISIS,” tegas markas pengawas fatwa-fatwa takfiri yang berafiliasi dengan Dar al-Fatwa Mesir.
Di penghujung, markas ini menegaskan urgensitas upaya berlipat ganda untuk penyadaran dan publikasi ajaran-ajaran yang sahih tentang Islam di negara-negara Asia Tenggara serta menghalau upaya kelompok-kelompok ekstremis untuk memindahkan makna-makna yang salah tentang Islam kepada umat muslim negara-negara tersebut.