IQNA

Penegasan Pentingnya Melawan Diskriminasi dan Ekstremisme dalam Konferensi Maroko

9:44 - January 29, 2016
Berita ID: 3470113
MAROKO (IQNA) - Para Menteri Wakaf dan Menteri Urusan Agama negara-negara Islam dalam Konferensi Internasional Maroko mengafirmasikan pentingnya penyebaran toleransi dan koeksistensi antar agama serta memerangi diskriminasi dan ekstremisme.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari INA, sejumlah menteri wakaf dan menteri urusan agama negara-negara Islam dengan berpidato dalam "Konferensi Internasional Hak-hak Minoritas Agama di Dunia Islam; Kerangka Hukum dan Seruan Inisiatif Amal di Maroko meminta penyebaran nilai-nilai toleransi dan koeksistensi antar agama serta melawan pelbagai bentuk diskriminasi dan kestremisme.

Menteri Urusan Agama Islam Maroko, Ahmad Taufik mengatakan, ulama muslim dengan memperhatikan kedudukan dan peran yang mereka punya memiliki kepedulian khusus terhadap tafsir teks agama dan pelurusan makna-makna keliru, khususnya dalam masalah-masalah yang berhubungan hak-hak minoritas agama.

Dalam kelanjutan konferensi tersebut, Mukhtar Jumat meminta lembaga-lembaga internasional terkhusus PBB dan pemerintah setempat supaya melembagakan pokok koeksistensi antar penganut agama dan peradaban dan berupaya untuk mengeluarkan regulasi internasional yang mengkriminalisasi penistaan antar agama dan menyebabkan publikasi nilai-nilai toleransi, sebagai ganti dari perpecahan dan konflik.

Sardar Muhammad Yousaf, Menteri Agama Pakistan juga lewat pidatonya dalam konferensi ini menegaskan, Islam menerima keragaman agama dan dalam ajaran-ajaran luhur Islam diafirmasikan urgensitas penghormatan kepada agama-agama lainnya.

Demikian juga ia meminta negara-negara non Islam supaya membela hak-hak minoritas muslim di negara-negaranya.

Baba Cisse, Menteri Agama Senegal juga meminta semua politisi dan menteri agama dunia supaya berpartisipasi untuk memerangi pelbagai bentuk radikalisme dan menfokuskan upayanya dalam kancah penyebaran nilai-nilai toleransi dan dialog antar agama serta menghormati hak-hak minoritas.

Abdallah bin Bayyah, ketua himpunan Publikasi Perdamaian dalam komunitas Islam Emirat juga dengan mengisyaratkan bahwa Islam memuliakan kehormatan khusus para minoritas mengatakan, Islam menegaskan kebebasan praktik semua minoritas dalam melaksanakan ajaran dan ritual-ritual agamanya.

"Konferensi Internasional Hak-hak Minoritas Agama di Dunia Islam; Kerangka Hukum dan Seruan Inisiatif Amal dimulai Senin (25/1), di negara ini, dengan diprakarsai kementerian wakaf dan urusan Islam Maroko dan dengan kerjasama himpunan publikasi perdamaian dalam komunitas Islam Emirat dan mengakhiri kinerjanya Rabu (27/1).

150 ulama dan cendekiawan muslim, 40 menteri wakaf dan menteri resmi urusan agama dari negara-negara Islam, 100 delagasi minoritas non muslim, delegasi PBB dan organisasi internasional serta para delegasi lembaga-lembaga sipil yang aktif dalam kancah dialog antar agama hadir dalam konferensi tersebut.

http://iqna.ir/fa/news/3470725

captcha