Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Bernama, Tuanku Syed Faizuddin Putra ibni Syed Sirajuddin Jamalullail, Jumat malam (29/1) dalam acara pembukaan masjid Al-Madinah mengatakan, masjid tidak hanya harus menjadi tempat mengerjakan amal-amal ibadah, namun juga harus digunakan sebagai publikasi ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam pelbagai kancah, seperti kesehatan dan ekonomi.
"Penyelenggaraan kelas-kelas edukasi dan telaah Al-Quran untuk anak-anak juga harus masuk dalam list aktivitas masjid,” imbuhnya.
Raja Muda Perlis menegaskan, di era awal-awal Islam, masjid juga digunakan sebagai markas persatuan, dimana di situ tidak memprioritaskan sejarah, kedudukan, kekayaan, kebudayaan dan warna kulit.
Dia menambahkan, masjid harus menjadi lambang persatuan muslim, titik kekuatannya dan memublikasikan gambaran Islam yang benar, yang memuat pesan perdamaian.