IQNA

Perincian Baru Insiden Penyanderaan di Bangladesh/ Pemaksaan kepada Para Tawanan untuk Membaca Al-Quran

9:09 - July 04, 2016
Berita ID: 3470501
BANGLADESH (IQNA) - Para saksi mata menjelaskan serangan teroris ke restoran Holey Artisan Bakery Dhaka: Para teroris memaksa para tawanan untuk membaca Al-Quran dari hafalan dan orang-orang yang tidak dapat melakukannya disiksa dan membunuhnya dengan cara yang keji.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Russia Today, para saksi mata dan orang-orang yang selamat dari insiden penyanderaan mengumumkan, kelompok bersenjata yang menyerang sampai detik-detik akhir pada Jumat malam ke restoran ini dan kurang lebih telah menyandera 35 orang, saat melakukan penyanderaan mereka meneriakkan kalimat Allah Akbar.

Salah satu staf restoran yang berhasil kabur sejak awal serangan teroris mengatakan kepada media-media setempat, serangan kelompok bersenjata ini dilakukan setelah menguasai restoran, sementara semua lampu-lampu dimatikan dan kamera-kamera CCTV yang ada di restoran ditutupi dengan penutup hitam.

Ayah seorang pedagang Bangladesh yang bersama keluarganya selamat dari cengkraman mereka mengatakan, nasib semua tawanan yang berjumlah sekitar 35 orang bergantung pada kekuatan mereka dalam membuktikan kemusliman dirinya ataukah tidak.

"Orang-orang bersenjata meminta semua orang yang ada di restoran supaya membaca Al-Quran lewat hafalan dan orang-orang yang hafal dipisahkan dan mereka diberi makan, namun orang yang tidak mampu membaca Al-Quran, maka mereka disiksa dengan keji dan dibunuh,” imbuhnya.

Perlu diingat, 28 orang tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan ke restoran Holey Artisan Bakery yang terletak di tempat diplomatik Gulshan kota Dhaka, Bangladesh, yaitu 20 orang sandera, 6 orang bersenjata dan dua orang polisi.

Brig. jen. Naeem Ashfaq Chowdhury Bangladesh mengatakan, 20 sandera telah dibunuh secara brutal nan keji sebelum aksi pembebasan dan kelompok teroris ISIS yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

http://iqna.ir/fa/news/3512313

Kunci-kunci: penyanderaan ، bangladesh ، selamat ، al-quran
captcha