IQNA

Pengumuman Antipati Qori Afrika akan Ideologi Genosida

16:37 - July 18, 2016
Berita ID: 3470539
RWANDA (IQNA) - Qori yang hadir dalam musabaqoh qiraat Al-Quran Rwanda mengumumkan antipatinya terhadap ideologi genosida, dengan berpartisipasi dalam acara mengenang genosida Kigali.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari New Times, kurang lebih 60 remaja dari 9 negara Afrika yang hadir dalam musabaqoh 3 hari qiraat Al-Quran di Rwanda, dengan berpartisipasi dalam acara mengenang genosida Kigali juga menunjukkan penentangannya akan ideologi genosida.

Para partisipan dalam musabaqoh dengan hadir di markas mengenang genosida Kigali tahun 1994 dan memberikan penghormatan kepada 250 ribu korban tragedi ini, dan dengan menelaah sejarah ringkas, mereka mengumumkan antipatinya terhadap ideologi genosida.

Genosida Rwanda tahun 1994 terjadi pasca jatuhnya pesawat pengangkut Juvenal Habyarimana, presiden Rwanda di dekat Kigali. Suku Hutu menisbatkan perbuatan tersebut pada kaum Tutsi. Hal ini dalam komunitas tanpa pemerintah, merupakan awal konflik sengit antar dua suku ini.

250 ribu orang terbunuh dalam genosida tahun 1994 Rwanda, yang dikenang sebagai tragedi kemanusiaan terburuk setengah abad terakhir.

Ahmad Sedghi, partisipan Mesir mengatakan, kunjungan ini membantu sehingga pertama-tama kita mendapatkan informasi tentang mekanisme pembunuhan massal ini dan demikian juga kita sebagai generasi remaja harus bangkit di hadapan tindakan semacam ini dan dengan perlawanan kami menjamin tidak akan terjadi tragedi semacam ini lagi di dunia manapun dan kami mengumumkan akan melawan ideologi genosida dalam bentuk apapun.

"Kami adalah para remaja pemimpin masa depan dan dengan mengetahui alasan genosida, kita harus meneriakkan suara kita dengan bukti penentangan; karena penentangan kita dapat membantu mencegah segala bentuk konfrontasi yang mengakibatkan genosida,” imbuhnya.

Shedqi mengungkapkan, Islam berartikan perdamaian dan kaum muslim dengan melawan tindakan kekerasan semacam ini membantu meningkatkan perdamaian dan persatuan di dunia.

Syaikh Ismail Maniriho, ketua bagian dokumen Islam di organisasi Islam Rwanda mengatakan, sejarah Rwanda harus mengingatkan buruknya tragedi semacam ini kepada semua masyarakat dunia, terkhusus para remaja sehingga dapat mencegah berulang kembalinya tragedi semacam ini di Afrika dan di seluruh dunia.

http://iqna.ir/fa/news/3515632

Kunci-kunci: rwanda ، para qari ، afrika ، mtq
captcha