IQNA

Jawaban Remaja Muslim India atas Ambiguitas Jihad

23:11 - September 29, 2016
Berita ID: 3470726
INDIA (IQNA) - Seorang remaja muslim asal India dalam situs internet remaja India menjawab ambiguitas dan pertanyaan-petanyaan yang dipaparkan terkait kata Jihad.

Menurut laporan IQNA, seorang remaja muslim dalam situs Youth Ki Awaaz (Suara Para Remaja), yang mana merupakan tempat online terbesar para remaja India untuk menjelaskan poin pandangan-pandangan mereka dan juga mendapatkan hadiah dari PBB, menjawab ambiguitas dan kritikan-kritikan terkait jihad, yang menyebar pasca kekerasan-kekerasan kelompok teroris seperti ISIS.

Remaja muslim tersebut dalam situs youthkiawaaz.com menulis sebagai berikut: Jihad merupakan sebuah kalimat yang mayoritas dikaitkan dengan terorisme. Namun apa itu jihad? jihad berartikan "berperang untuk Allah”. Jihad dilakukan supaya kepasrahan di hadapan Allah terlembagakan. Jihad bukan berarti keluar dan membunuh ratusan dan bahkan ribuan orang serta memenggal kepala-kepala manusia tak berdosa.

Bagi seorang muslim sejati, jihad berartikan bertempur di hadapan musuh manusia terbesar yakni setan (kekuatan negatif dalam diri). Jihad dilaksanakan saat kita meninggalkan tempat tidur ketika salat subuh dan kita berjuang melawan dengan rasa kantuk. Jihad dilaksanakan ketika kita ingin melihat suatu hal yang buruk, atau kita ingin melakukannya, namun kita tetap berjuang.

Berjuang melawan hasrat-hasrat dunia itulah jihad. Jihad berartikan menyebarkan agama, patuh di hadapan Allah dengan sarana-sarana yang tepat, yakni iman kepada Allah, peningkatan kepribadian dan peningkatan perilaku-perilaku pribadi. Jihad dalam sirah Nabawi adalah dengan makna demikian.

Lebih lanjut, dengan mengisyaratkan ayat-ayat al-Quran, yaitu "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al-Maidah: 32) dan "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan” (QS. Fushshilat: 34) membuktikan bahwa al-Quran tidak mendukung ekstremisme, justru sebaliknya aksi-aksi para ekstremis ISIS menyalahi Islam dan al-Quran. Lantas ia mengetengahkan pertayaan, apakah orang yang tidak mengikuti al-Quran disebut muslim?

Dalam makalah tersebut ditambahkan, Islam pendukung kesucian-kesucian hidup, Ham dan perdamaian. Islam bukanlah apa yang telah dilakukan oleh ISIS, namun Islam adalah kasih sayang, kejujuran, menjaga norma bahkan kepada para musuh. Islam bukan semata satu agama, namun sebuah gaya hidup.

Di penghujung dikemukakan, jika kalian berfikir bahwa Islam adalah pendidik terorisme, maka dengan memperhatikan bahwa masyarakat muslim yang hidup di dunia berjumlah lebih dari satu milyar enam ratus muslim, maka kalian sudah tidak lagi hidup sampai sekarang ini.

http://iqna.ir/fa/news/3533567

Kunci-kunci: india ، jawaban remaja muslim ، jihad ، iqna
captcha