IQNA

4 Legenda tentang Esensi ISIS

23:12 - January 20, 2017
Berita ID: 3470958
IRAN (IQNA) - Organisasi teroris internasional ISIS termasuk kelompok baru, yang sebelum menguasai kawasan-kawasan utara Irak populer sebagai kelompok militer di bawah kendali Alqaida, yang anti pasukan pemerintah di Suriah.

Menurut laporan IQNA, pengajar teologi universitas Afrasya (universitas di Turki), Tisch Khan Kanshilik menjelaskan 4 legenda marak tentang esensi ISIS.

Ia mengatakan, sejak pendirian dan deklarasi eksistensi ISIS pada tahun 2014, sebagian media secara aktif memublikasikan aksi-aksi berdarah kelompok tersebut. Penyebutan kata ISIS di media-media global mulai meningkat pada tahun 2015.

Portal searching Google.com menunjukkan lebih dari 73 juta rekor pencarian kata ISIS; dengan demikian tidak heran apabila memunculkan beberapa legenda tentang organisasi teroris tersebut.

Legenda Ke-1: ISIS, Negara Islam!

Salah satu legenda besar yang dipublikasikan oleh para militan ISIS adalah mereka mengimplementasikan ide pembentukan khilafah. Ide pembentukan khilafah diiringi dengan perang, konflik dan pembunuhan masyarakat tak berdosa. Problem terbesar adalah mereka secara terang-terangan mengumumkan akan menghancurkan Ka’bah. Statemen-statemen ini tidak hanya menyalahi makna-makna Islam, bahkan seluruh makna-makna kemanusiaan.

Pembagian dan analisis aktivitas ISIS terhadap minoritas agama menunjukkan ISIS menjalankan pembuangan fisik para delegasi kelompok agama, seperti komunitas Syiah dan Kurdi Izadi. Aksi para militan ISIS ini dikecam oleh komunitas internasional dan disebut sebagai tindakan genosida.

Aktivitas ilmiah ISIS dilakukan dengan lalim dan penganiayaan keras terhadap para penduduk kawasan ini serta eksekusi masal dengan tujuan menguasai medan dan menjaga kontrol mereka. Menurut opini para pakar, dasar-dasar ideologi ISIS adalah keyakinan takfiri, yang tidak hanya sekedar menyalahi syariat, bahkan menyalahi nilai-nilai dunia.

Salah satu dari aksi-aksi penentangan terhadap ISIS, surat resmi dan terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin ISIS dari 126 ulama dan mufti dunia Islam, yang menganalisa secara mendetail statemen dan aktivitas-aktivitas ISIS dan memperkenalkan aksi-aksi mereka sebagai aksi-aksi yang bertentangan dengan agama Islam.

Legenda Ke-2: ISIS Memublikasikan Ide-ide Islam!

Salah satu legenda yang disebarkan secara aktif oleh anggota ISIS adalah penyebaran nilai-nilai Islam oleh kelompok teroris tersebut.

Sementara karya-karya histori dan arkeologi yang tersohor sebagai nilai-nilai dunia dihancurkan oleh teroris ISIS. Aktivitas-aktivitas organisasi teroris ISIS sejak pendiriannya disertai dengan kekerasan berdarah. Selama itu, para militan ISIS telah membunuh ratusan ribu orang tak berdosa dan menganiaya mereka. Mereka menghancurkan tempat-tampat suci, ibadah dan tempat-tempat pemakaman Ahlussunnah, Syiah dan Shufi.

Tahun 2015, militan ISIS menghancurkan masjid bersejarah abad kesembilan belas, Al-Khadhra’, sebuah masjid yang dibangun pada masa Umar dan demikian juga masjid historis Maryam Khatun. Menurut para pakar, pada tahun 2015, para militan ISIS telah menghancurkan lebih dari 50 pemakaman dan tempat ibadah Islam.

Para teolog populer besepakat bahwa statemen-statemen teroris ISIS tentang perlawanan sejati dengan mengatasnamakan Islam adalah sebuah kliam dusta dan sejatinya tidak ada; karena militan ISIS dengan aksi-aksinya telah mendistorsikan esensi sejati nilai-nilai Islam, mereka tidak menjelaskan secara benar tentang arti jihad dan demikian juga mereka melanggar syariat.

Dongeng Ke-3: dalam barisan ISIS, kaum mukmin sejati bertempur!

Analisis media dan statemen-statemen mantan militan ISIS, sanak kerabat dan teman mereka menunjukkan banyak sekali anggota ISIS jauh dari agama; sementara kelompok ISIS menganggap dirinya sebagai mukmin sejati.

Menurut informasi-informasi lembaga militer, pada tahun 2014 dan 2015 di negara Kazakhstan mengecam 82 orang dikarenakan ekstremisme dan terorisme. Kesemuanya di penjara, sekitar 500 orang dikecam karena kejahatan-kejahatan tersebut.

Analisis menunjukkan bahwa alasan mereka bergabung dengan ISIS adalah sebagai berikut: 28 % lewat orang-orang yang dikenal, 21% lewat kerabat, 16% lewat para teman dan lebih dari 20% lewat internet.

Sementara itu, 62% kecanduan alkohol, 27% kecanduan narkoba dan 42 % kecanduan judi. Diantara 500 yang dikecam juga 48% mereka di bawah umur 35 tahun dan 19% di bawah umur 25 tahun.

Secara global orang-orang yang dikecam, orang-orang tidak langsung, dengan tanpa menggunakan kinerja permanen dan memiliki tingkat yang sangat rendah. Selain itu, ISIS memiliki ribuan algojo, yang melakukan kejahatan-kejatan demi uang.

Legenda ke-4: ISIS Tak Terkalahkan!

Informasi-informasi palsu yang disebarkan media-media internasional secara aktif menyebabkan sebagian opini umum dan para audien media-media ini berkeyakinan tak terkalahkannya organisasi teroris ISIS. Legenda tentang tak terkalahkannya ISIS dibentuk dari hasil upaya-upaya tak terkoordinir pasukan koalisi internasional. Perlu diketahui serangan udara pasukan koalisi, di tingkat pertama, dengan tujuan menjaga ISIS dan perbatasan kawasan ibukota jajahan mereka.

Meski saat ini, propaganda terkait tak terkalahkannya ISIS dengan bantuan aksi-aksi permanen pasukan Suriah dan Irak sampai beberapa hal mengalami kegagalan.

Menurut para pakar, akhir-akhir ini jumlah kekuatan dan para teroris takfiri dalam barisan ISIS telah berkurang dan salah satu dalilnya adalah keputusasaan dan kekecewaan para tentara bayaran.

Sumber: situs e-islam, terjemahan atase kebudayaan Iran di Kazakshtan.

http://iqna.ir/fa/news/3564160

Kunci-kunci: legenda-legenda ، esensi isis ، daesh ، isis
captcha