IQNA

Wawancara IQNA dengan Peneliti Muslim India: Gaya Hidup Al-Quran; Kombinasi Kewajiban Manusia terhadap Allah dan Sesamanya

23:15 - January 22, 2017
Berita ID: 3470964
INDIA (IQNA) - Gaya hidup al-Quran adalah penggabungan dan kombinasi kewajiban manusia terhadap Allah dan manusia lainnya dan kriteria kombinasi tersebut adalah cara-cara sampai pada kebahagiaan di dunia ini dan alam akhirat dan kaum muslim harus senantiasa mengingat hal tersebut.

Abdur Raheem Kidwai, penulis, peneliti dan pengajar universitas Islam Aligarh India saat wawancara dengan IQNA menegaskan urgensi penjelasan gaya hidup al-Quran dan publikasi serta implementasinya untuk hidup di dunia dan akhirat.

Ia dalam menjawab manakah ayat-ayat yang lebih efektif baginya sebagai seorang penerjemah dan seorang peneliti al-Quran, mengatakan seluruh al-Quran dengan sifat kesempurnaan yang dimilikinya adalah penghias, karenanya amatlah sukar memilih satu ayat atau teks yang memiliki prioritas atas selainnya. Kendati demikian, terdapat ayat-ayat terkait iman dan amal saleh yang membuat saya terpengaruh dan menginspirasi saya.

Abdur Raheem Kidwai mengatakan, dalam teks-teks Islam, Iman dan amal saleh amatlah penting dan sejatinya adalah penyempurna satu sama lain. Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menuturkan tentang iman. Dalam surah Al-Baqarah ayat 256 Allah Swt berfirman, "Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Ia menambahkan, juga terdapat sejumlah ayat-ayat insipirasi terkait amal saleh, semisalnya adalah surah Al-Baqarah ayat 177, "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Abdur Raheem Kidwai yang menjadi penulis pelbagai buku tentang Islam dan al-Quran mengatakan, gaya hidup al-Quran merupakan gabungan dan kombinasi tentang kewajiban manusia terhadap Allah dan manusia-manusia lainnya dan kriteria kombinasi tersebut adalah cara-cara mencapai kebahagiaan di dunia ini dan alam akhirat dan kaum muslimin harus senantiasa menyelaraskan antar hal-hal tersebut di benak mereka.

Pengajar universitas ini demikian juga menambahkan, dalam dunia bergolak sekarang ini atensi terhadap ayat-ayat al-Quran terkait hubungan sosial yang ramah, koeksistensi dan kemanusiaan adalah hal yang paling dibutuhkan melebihi lainnya.

Ia dengan mengisyaratkan kedudukan tinggi keluarga dalam gaya kehidupan al-Quran mengatakan, keluarga memiliki kedudukan membanggakan dalam pandangan Islam.

Amatlah penting ketika al-Quran tidak hanya memperkenalkan para nabi sebagai tauladan terbaik segala sifat, namun juga menggambarkan mereka sebagai manusia-manusia yang memiliki keluarga dalam semua dimensinya.

Abdur Raheem Kidwai mengatakan, semisalnya Nabi Ibrahim (As) digambarkan hubungan terbaik ayah dan anak, terkait Nabi Musa (As), hubungan terbaik ibu, saudari dan saudara, terkait Nabi Isa (As) hubungan ibu, menjelaskan tauladan terbaik putri dalam kisah Nabi Syu’ab dan menegaskan cerita nasib anak dan istri Nabi Nuh (As) serta menggambarkan hubungan indah keluarga Nabi Muhammad (Saw).

Ia menambahkan, al-Quran memiliki pelajaran-pelajaran bernilai tentang ayah dan ibu, anak-anak dan istri, yang mana tentang ayah dan ibu berkali-kali ditegaskan kewajiban dan urgensi menghormati mereka oleh para anak. Banyak ayat tentang anak-anak saleh dan kriteria mereka, seperti sabar, istiqamah dan berterimakasih.

Abdur Raheem Kidwai mengatakan, tentang para istri juga dalam beberapa ayat diisyaratkan penciptaan mereka dari satu jenis untuk ketenangan, dukungan dan kasih sayang dan menegaskan perilaku berdasarkan penghormatan, keadilan dan menjaga hak, dimana untuk mendapatkan gaya hidup Qurani, menelaah ayat-ayat tersebut amatlah penting.

Pengajar universitas India ini mengatakan, sekarang ini media-media elektronik dan media sosial telah menyiapkan kesempatan baik untuk publikasi ajaran-ajaran Islam yang kaya tentang kehidupan. Kita harus menggunakan semaksimal mungkin kesempatan tersebut.

Ia menegaskan, sejatinya hal yang urgen apabila kita memperkenalkan dan memublikasikan ajaran-ajaran mulia Islam di dunia sekarang ini, yang menyaksikan serangan besar-besaran terhadap Islam.

Abdur Raheem Kidwai dipenghujung mengatakan, kepribadian yang luhur dan karakter muslim dalam memperkenalkan gaya hidup Islam amatlah penting dan dapat memikat selalinnya dengan gaya hidup Islam dan al-Quran. Islam, penyebaran luasnya berhutang budi pada tauladan-tauladan kemanusian yang patut untuk disanjung, yang telah diciptakan oleh para pendahulu kita. Kita juga harus mengikuti akhlak dan ideologi mereka yang patut untuk dipuji. Hal ini akan menjamin kebahagiaan kita di alam akhirat dan inpirasi orang lain untuk berlindung kepada Islam.

Abdur Raheem Kidwai, pengajar universitas Islam Aligarh telah memublikasikan sejumlah makalah dan banyak buku dalam bidang Islam dan al-Quran, dan diantaranya adalah sekumpulan buku Kheradwarzi Ruzaneh (kebijaksanaan sehari-hari). Dalam kumpulan buku 365 bagian tersebut, untuk telaah dalam 365 hari setahun, ajaran-ajaran Islam dan al-Quran diketengahkan kepada para pembaca. Kumpulan 365 sabda Rasulullah (Saw), kumpulan 365 doa dan munajat, dan kumpulan 365 ayat-ayat al-Quran.

Termasuk karya terakhirnya adalah buku "Pesan al-Quran dalam bahasa inggris sederhana, yang menjabarkan makna dan pesan-pesan al-Quran untuk para pembaca dengan bahasa Inggris sederhana dan mudah.

http://iqna.ir/fa/news/3564006

captcha