IQNA

Ungkapan Keprihatinan:

Saham Perancis atas Situasi Tak Menguntungkan Masyarakat Rohingya

21:23 - February 10, 2017
Berita ID: 3471016
MYANMAR (IQNA) - Sementara minoritas muslim Rohingya berada dalam kondisi yang amat sukar dan tak menguntungkan, Perancis juga sama seperti Amerika dan sejumlah negara-negara efektif Eropa hanya cukup mengungkapkan keprihatinan dan sama sekali tidak melakukan gerakan serius untuk menyelesaikan krisis Rohingya.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Arakan, pasca terpublikasikannya laporan komisaris tinggi Ham PBB tentang pembunuhan sejumlah wanita, anak-anak dan bayi oleh pasukan keamanan Myanmar, kementerian Luar Negeri Perancis dengan mengeluarkan sebuah statemen, mengungkapkan kekhawatiran tentang pelanggaran besar-besaran hak muslim Rohingya.

Dalam statemen Kementerian Luar Negeri Perancis dikemukakan, laporan komisaris tinggi HAM PBB mengisyaratkan pelanggaran serius hak-hak dasar minoritas muslim Rohingya di propinsi Arakan (Rakhine) dan kekerasan sistematis pemerintah Myanmar sampai sekarang telah memaksa puluhan ribu masyarakat negara ini untuk kabur ke Bangladesh.

Kementerian Luar Negeri Perancis lebih lanjut meminta pemerintah Myanmar agar mengakhiri secepatnya kekerasan-kekerasan tersebut dan tidak melakukan sabotase dengan tibanya bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya.

Demikian juga dalam statemen Kementerian Luar Negeri Perancis menegaskan urgensi memperkenalkan para pelaku aksi-aksi kekerasan kepada sistem peradilan.

Sementara minoritas muslim Rohingya sejak bulan Oktober 2016 telah mengalami serangan brutal pasukan Myanmar, namun pemerintah pengkliam HAM termasuk Perancis sampai sekarang belum melakukan aksi-aksi serius untuk mengakhiri krisis Rohingya dengan hanya cukup mengeluarkan sebuah statemen.

Komisaris tinggi HAM PBB, Jumat (3/2) dengan memublikasikan sebuah laporan mengumumkan, pasukan keamanan Myanmar sejak bulan Oktober tahun 2016 Masehi, dengan dimulainya serangan yang kemungkinannya kejahatan terhadap minoritas dan pembersihan etnis, telah melakukan pembunuhan dan pelanggaran masal kepada kaum muslim Rohingya.

Dalam laporan tersebut dikemukakan, para saksi mata memberikan kesaksian pasukan keamanan Myanmar telah membunuh anak-anak, bayi, para wanita dan lansia serta membakar orang-orang yang sedang kabur. Mereka membakar kampung-kampung, melakukan penangkapan besar-besaran dan kekerasan seksual terhadap minoritas muslim Rohingya dan menghilangkan sumber-sumber makanan secara sengaja.

Minoritas muslim Rohingya di propinsi Arakan (Rakhine) sejak 9 Oktober lalu dan pasca serangan orang-orang bersenjata ke tempat polisi propinsi ini serta tewasnya 9 personil polisi telah menyaksikan serangan-serangan brutal dan tidak manusiawi oleh pasukan tentara Myanmar dan milisi ekstremis Buddha, hingga aksi-aksi brutal tersebut sampai sekarang telah menewaskan ratusan muslim dan penangkapan mereka dan menurut laporan PBB sampai sekarang ribuan orang telah kabur ke Bangladesh.

http://iqna.ir/fa/news/3572072

Kunci-kunci: myanmar ، muslim rohingya ، keprihatinan
captcha