Menurut laporan IQNA dilansir dari J News, Maranao adalah bahasa Filipina yang dipakai oleh lebih dari 1,3 juta warga Filipina. Terjemahan Alquran ke bahasa Maranao berlangsung selama 10 tahun, dan setelah itu, 5 tahun dihabiskan untuk merevisi dan mengkonfirmasikannya.
Terjemahan Alquran ini dibuat dengan upaya Syaikh Abduzaziz Guro Alim Saromantang, seorang cendekiawan muslim Filipina. Pada 1990-an (bertepatan dengan tahun 60an dan 70an), salinan terjemahan pertama diterbitkan di Madinah.
Saromantang adalah muslim Filipina pertama dan satu-satunya peneliti di tahun 1980-an yang diizinkan oleh pemerintah Saudi untuk menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Maranao, dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Tagalog (bahasa lain yang biasa digunakan di Filipina).
“Terima kasih untuk buku ini dan karya kakek saya,” kata Rashid Guro Alim, cucu Saromantang. “Dengan menerbitkan buku ini, banyak sekali layanan yang diberikan kepada masyarakat dan agama kita”.
Proses pengiriman 500 eksemplar terjemahan ini ke Filipina dimulai pekan lalu atas prakarsa himpunan Dar al-Birr, Islamic Center of Dubai, dan komunitas Maranao yang mukim di UEA, yang dijadwalkan tiba di Filipina sebelum Ramadhan.
http://iqna.ir/fa/news/3711409