Menurut laporan IQNA dilansir dari The Hindu, Aboobacker Musliyar, yang menjadi kepala Pusat Islam Kāntapuraṃ, dalam konferensi ulama keagamaan di Kerala, mengatakan bahwa ideologi Salafisme, yang didasarkan pada kebodohan dan ketidaktahuan, telah memberikan dampak negatif dalam kehidupan umat Islam baik secara sosial dan agama.
“Kelompok-kelompok seperti Mujahid dan Jamaat-e-Islami, yang diciptakan di Kerala pada abad ke-20, dipengaruhi oleh pemikiran Salafi yang benar-benar tidak tahu tentang aspek spiritual Islam,” ucapnya. Salafisme secara bahasa berarti mengikuti para leluhur.
Salafi dalam arti idiomatiknya, adalah sebuah sekte yang menyebut dirinya sebagai pengikut salaf salih dan mengklaim bahwa mereka mengikuti Nabi (saw), para sahabat, dan para Tabi’in dalam perbuatan, perilaku dan keyakinan mereka.
Ideologi Salafi yang dipublikasikan oleh para ulama Wahabi di Arab Saudi adalah asal muasal banyak kelompok teroris seperti al-Qaeda dan ISIS.