Aturan Musabaqoh Alquran India Setara dengan Undang-undang Internasional
Jabir Ahmad, peringkat pertama musabaqoh nasional India dalam kategori qiraat saat wawancara dengan IQNA mengungkapkan, saya dididik di jamiah Islamiah Talimuddin India dan berpartisipasi dalam msuabaqoh dari provinsi Gujarat (sebuah provinsi di barat India).
Dia mengatakan bahwa pencapaian peringkat pertama ini sebagai hasil dari jerih payah pengajarnya dan doa orang tuanya. “Saya juga melakukan banyak upaya untuk mendapatkan peringkat yang baik di bidang ini, dan jerih payah ini membuahkan hasil. Sudah lama saya menunggu waktu ini, yang pada akhirnya saya dapat meraih peringkat pertama.”
Ahmad, yang telah aktif dalam kegiatan Alquran selama 10 tahun, terutama di bidang qiraat, memperkenalkan gurunya, dan menambahkan bahwa qari Ahmadullah, yang memiliki background qiraat selama 40 tahun dan mengajar Alquran, adalah salah satu pengajar saya.
Dia demikian juga menjawab bahwa dia sudah berpartisipasi dalam musabaqoh lainnya, dan mengatakan, “Saya ikut berpartisipasi dalam musabaqoh Quran Abu Dhabi dan meraih peringkat ketiga. Saya sebelumnya juga berpartisipasi dalam musabaqoh sekolah India.”
Menurutnya tingkat penyelenggaraan musabaqoh Alquran India sangat bagus. Ia mengatakan, aturan dimana para juri meberikan penilaian, sesuai dengan aturan juri internasinal, dan hal ini yang menyebabkan peningkatan tingkat penyelenggaraan musabaqoh.
Tentang berpartisipasi dalam musabaqoh Alquran di Iran ia berkata: “Saya akan melakukan segenap upaya untuk mendapatkan peringkat yang terbaik”.
Musabaqoh hafalan dan qiraat Alquran ke-19 di India diadakan pada pekan persatuan atas prakarsa rumah kebudayaan Republik Islam Iran. Dari 16 provinsi di India, total 250 orang yang terdaftar dalam acara spiritual ini, 116 di antaranya memasuki musabaqoh. Dari jumlah tersebut, 36 peserta berkompetisi dalam kategori hafalan dan 80 lainnya berkompetisi dalam bidang qiraat. Musabaqoh ini diadakan dari 22-24 November, di Delhi.
http://iqnanews.ru/fa/news/3767544
