IQNA

Spesifik IQNA:

Seminar Pemikrian Rahbar di India menurut Narasi Para Partisipan/ Ayatullah Khemenei, Manifestasi Asyidda’ alal Kuffar Ruhama Bainahum

23:22 - February 07, 2019
Berita ID: 3472877
INDIA (IQNA) - Para partisipan seminar Kehidupan, karya dan ide-ide Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam di India, dengan menjelaskan pandangan mereka tentang seminar tersebut, menyebut Ayatullah Ali Khamenei (Rahbar) sebagai panji persatuan dan manifestasi ayat 29 dari surah al-Fath, “Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.”

Menurut laporan IQNA dari India, universitas Hamdard Delhi menjadi tuan rumah seminar tentang "Kehidupan, karya, dan ide-ide Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam" pada 2 dan 3 Februari, dengan partisipasi para pemikir dari Iran dan India. Seminar diadakan dengan slogan "Ayatullah Khamenei; Penyeru Persatuan dan Istiqamah."

Dewan Ulama India, Divisi Studi Islam Universitas Hamdard dan yayasan Wilayat New Delhi berpartisipasi dalam seminar dan Gholamali Haddad Adel, ketua Akademi Bahasa dan Sastra Persia negara Iran, adalah tamu program ini.

Pada seminar Delhi, sejumlah profesor dan pemikir dari Iran dan India memberikan ceramah yang berfokus pada karakter Pemimpin Tertinggi dan masing-masing menjelaskan pandangannya tentang Ayatullah Ali Khamenei dan kegiatan-kegiatan beliau dalam pelayanan Islam dan Muslim.

Di akhir seminar, koresponden IQNA di India meminta para partisipan untuk mengomentari acara terebut dan diantaranya adalah sebagai berikut:

Duta Besar Iran untuk Delhi: Saya berharap pengalaman ini akan terulang

Ali Chegini, Duta Besar Iran untuk India, menyatakan kepuasannya akan penyelenggaraan seminar tentang "Kehidupan, karya dan ide-ide Ayatullah Khamenei" dan menjelaskan: Acara ini adalah pengalaman pertama di India dan saya berharap bahwa pada tahun-tahun berikutnya, artikel yang dipaparkan ini akan dipublikasikan untuk masyarakat dan orang-orang muda akan menjadi lebih mengenal karakter Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran.

Gholamali Haddad Adel: Rahasia Kegigihan Revolusi diucapkan

Gholamali Haddad Adel, ketua Akademi Bahasa dan Sastra Persia, juga mengatakan bahwa Seminar Delhi diadakan bertepatan dengan Dah-e Fajr dan peringatan 40 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran dan atas upaya Universitas Hamdard, Dewan Ulama India dan Yayasan Wilayat dan ini merupakan hal yang menarik.

Dia menambahkan, peringatan 40 tahun revolusi memberi kesempatan untuk memperkenalkan dengan lebih baik fondasi revolusi Iran, yang tercermin dalam pemikiran Imam Khomeini (ra) dan Ayatullah al-Uzma Khamenei dan mengungkapkan rahasia kelangsungan revolusi ini dan ketahanan terhadap konspirasi, tekanan dan prestasi-prestasinya kepada dunia.

Perwakilan Wali Faqih di India: Ayatullah Khamenei adalah Panji Persatuan

Hujjatul Islam wal Muslimin Mahdi Mahdavipour, Perwakilan Wali Faqih di India, juga mengatakan tentang alasan memilih Universitas Hamdard untuk penyelenggaraan seminar tersebut dan mengatakan, ada dua alasan untuk ini: pertama, Rahbar mengunjungi Universitas ini pada kunjungan ke India pada tahun 1359 (HS) dan menyebut kelayakan program-program ilmiahnya, yang membuat para profesor dan pejabat universitas ini memiliki ingatan yang baik tentang kunjungan beliau.

“Alasan lain adalah bahwa seminar tersebut adalah konferensi ilmiah dan akademik dan harus diadakan di pusat ilmiah. Banyak cendekiawan dari seluruh India berpartisipasi dalam seminar ini dan banyak artikel ilmiah dipresentasikan. Para penyair juga membaca puisi-puisi dari sebuah buku,” lanjutnya.

Mahdavipour menambahkan, Slogan seminar ini adalah "Ayatullah Khamenei; Penyeru Persatuan dan Istiqamah" karena beliau adalah panji persatuan. Penyelenggara seminar percaya bahwa bangsa Iran telah berkembang atas dasar pemikiran persatuan pemimpin mereka, sebuah persatuan dimana menjadi masalah Islam yang paling penting di dunia saat ini dan ketiadaannya akan menimbulkan konflik dan perpecahan.

Dia mengatakan, sebelum Rahbar, Imam Khomeini (ra) memberi kita pelajaran tentang resistensi dan dalam bayang-bayang istiqamah di hadapan musuh dimana bangsa Iran meraih banyak kemenangan. Pemimpin Tertinggi Revolusi mengatakan bahwa jika kita menyerah di hadapan musuh, kita mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam jangka pendek, tetapi kita harus banyak membayar.

Hujjatul Islam Mahdavipour mengatakan: "Muqawamah memiliki konsekuensi penting. Jika hari ini, 40 tahun setelah kemenangan Revolusi Islam, kami menyaksikan kebebasan, kemerdekaan dan martabat Iran, itu adalah hasil dari muqawamah."

Ketua Dewan Ulama India: Kami Menjawab Keraguan

Syed Kalbe Jawad Naqvi, Ketua Dewan Ulama India, juga mengatakan kepada koresponden IQNA, bahwa ulama Muslim India, baik Syiah maupun Ahlusunah, berpartisipasi dalam seminar untuk lebih memahami karakter Ayatullah Khamenei.

Terkait alasan penyelenggaraan seminar, ia mengatakan, “Hari ini, arogansi global dan para pemimpinnya menyebarkan banyak propaganda melawan Republik Islam Iran dan melontarkan syubhat terhadap Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran dan Islam. Dalam seminar ini, kami mencoba menghadapi propaganda musuh-musuh Islam, terutama arogansi global, dan memperkenalkan revolusi dan Islam sejati kepada dunia”.

Syed Jawad Naqvi dengan menjelaskan bahwa salah satu pemikiran sehati Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran adalah persatuan, mengatakan: "Beliau menginginkan persatuan semua bangsa dan Muslim di dunia dan kami telah mencoba untuk memperkenalkan cinta dan kasih sayang yang dimiliki Ayatullah Khamenei dalam pikiran beliau kepada masyarakat dunia. Pendekatan ini menggagalkan kesalahpahaman yang diciptakan oleh musuh-musuh Islam.”

Direktur Urusan Keamanan Lucknow: Kami memperkenalkan orang-orang India dengan Iran dan Pemimpin Tertinggi Iran

Sementara itu, Syed Hamidul Hasan, Direktur Urusan Keamanan di Lucknow, Uttar Pradesh, India, menekankan bahwa seminar "Kehidupan, karya, dan ide-ide Ayatullah Khamenei Ali Khamenei" belum pernah terjadi sebelumnya di India dan merupakan sumber kebahagiaan dan kebanggaan, dimana kami berkumpul di Delhi untuk mengenal kepribadian tokoh sedemikian rupa.

“Beliau bukan hanya pemimpin Iran semata, tetapi pemimpin semua Muslim di dunia. Penyelenggaraan seminar ini membuat orang-orang India memahami Iran memiliki kedudukan seperti apa dan pemimpin Iran dan Muslim di dunia, memiliki kepribadian yang hebat,” imbuhnya.

Kepala Sekolah Studi Islam Universitas Hamdard: Mengalahkan musuh adalah hasil dari persatuan rakyat dan pemimpin Iran

Profesor Ghulam Yahya Anjum, kepala fakultas studi Islam dan ilmu Islam di Universitas Hamdard, juga mengatakan kepada IQNA bahwa ada banyak rasa tidak aman di negara-negara Islam dan negara-negara non-Islam. Untuk alasan ini, perlunya memiliki seseorang yang meneriakkan keteraniayaan dan ketertindasan yang dirasakan di dunia Muslim dan di antara bangsa-bangsa di dunia, pemimpin Iran tidak hanya peduli dengan orang-orang di negaranya saja, tetapi juga memikirkan semua orang di dunia yang tertindas dan seluruh dunia mengetahui bahwa Amerika Serikat dan para pemimpinnya ingin memecah-belah negara-negara berkembang, terutama negara-negara Islam dan karenanya, mereka mengobarkan perang, ancaman dan tekanan.

Profesor Anjum menambahkan bahwa Iran bangkit dengan ketahanan dan keberaniannya melawan musuh-musuhnya dan pendekatan ini adalah hal yang luar biasa: musuh di semua negara tetangga Iran telah menciptakan pangkalan militer dan berusaha untuk mengalahkan Iran dengan semua kekuatannya.

“Bangsa Iran dengan iman dan gelora Husaini bangkit melawan Amerika Serikat dan arogansi global dan musuh takut akan ketekunan dan keyakinan Iran, tetapi dengan semua tekanan yang diberikan, itu tidak dapat berhasil dan selalu gagal dan ini hasil dari persatuan dan kohesi rakyat Iran dan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran,” lanjutnya.

Profesor Anjum menjelaskan, karenanya, kami telah mencoba, dengan penyelenggaraan seminar Delhi, menjeaskan keberanian dan kekokohan iman bangsa Iran dan pemimpinnya. Saya berharap bahwa pencapaian acara ini, selain India, juga dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara lainnya

Aktivis Kuwait: Pemimpin Iran adalah Panutan Baik

Demikian juga, Mustafa Abbas, seorang aktivis sosial Kuwait, mengatakan pembukaan seminar ini adalah acara yang penuh keberkahan di India, di mana dipaparkan banyak artikel tentang Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, pemikiran dan sikapnya terhadap Iran dan urusan internasional.

“Ayatullah Khamenei adalah tauladan yang baik dan sempurna untuk kehidupan semua orang Iran dan non-Iran, dan merupakan contoh nyata dari pemimpin Muslim dengan pemikiran, metodologi, dan pemikiran Islam dan kemanusiaan, yang mana karakteristik ini menjadikan beliau sebagai tauladan yang tepat untuk semua penguasa negara Muslim dan non-Muslim.,” imbuhnya.

Abbas melanjutkan: praktek ayat 29 surah al-Fath: “Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka” adalah salah satu karakteristik yang dimiliki oleh pemimpin revolusi Islam dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga dalam kasus Persatuan Islam beliau "Ruhama Bainahum"  dan di hadapan Israel dan arogansi global "Asyidda alal Kuffar". Pendekatan ini harus menjadi perhatian dalam kehidupan semua orang.

 

http://iqnanews.ru/fa/news/3787356

 

captcha