Petisi Peradilan untuk Menghentikan Pemutaran Film Anti-Qurani di Mesir
Menurut laporan IQNA dilansir dari al-Quds al-Arabi, Pengacara Mesir, Samir Sabri dengan memberikan petisi pengadilan guna menghentikan pemutaran film tersebut menekankan, kesinambungan pemutaran film ini di pemutaran sinema Mesir memiliki pesan dan konsekuensi yang sangat buruk untuk psikis, prinsip dan ideologi masyarakat negara ini.
“Konsep film ini konsisten dengan pendekatan teroris untuk tidak mengakui markas Islam Al-Azhar dan distorsi ayat-ayat Alquran,” imbuhnya.
Film The Guest telah banyak dikritik sejak saat diputar, termasuk adanya banyak kesalahan dan kritikan agama di dalamnya, distorsi yang luas dan pengucapan ayat-ayat Alquran secara keliru.
Pengacara Mesir ini dengan bersandar pada kritikan Khalid al-Jundi, mubalig dan anggota dewan tinggi urusan Islam Al-Azhar, menuntut penghentian pemutaran film ini terkait kekeliruan agama yang ada dalam film ini dan juga distorsi Alquran serta kritikan atas kebungkaman lembaga-lembaga agama Mesir termasuk Al-Azhar, Kementerian Wakaf, Dar al-Ifta dan lembaga riset Islam dan tidak adanya sikap lembaga-lembaga ini terhadap distorsi ayat-ayat Alquran dalam The Guest.
Sebelumnya, Khalid Al-Jundi mengatakan dalam sebuah percakapan dengan satelit DMC bahwa film itu mendistorsi banyak ayat-ayat Alquran dan menekankan bahwa film ini harus dikumpulkan dari pasar Arab dan Mesir, dikarenakan distorsi ayat-ayat Alquran, maka tidak bisa untuk melanjutkan pemutarannya lagi.
Film The Gues, ditulis oleh Ibrahim Isa dan disutradarai oleh Hadi al-Bajuri tentang masalah hijab, kewajibannya dan kebebasan wanita dalam berpakaian, di mana banyak ayat Alquran secara keliru diucapkan dan ditafsirkan dalam hal ini. Hanya beberapa hari setelah pemutaran, film ini telah menciptakan kontroversi besar di masyarakat Mesir.
Shereen Reda, Khaled El Sawi, Ahmed Malik dan Jamila Adel Awad adalah di antara aktor utama film The Guest.
http://iqna.ir/fa/news/3792423
