Menurut laporan IQNA dilansir dari Tpr.org, Roman Sadeq, salah satu sukarelawan Muslim di kantor markas Islam Amerika Utara (ICNA) cabang Dallas mengatakan, “Situasi politik saat ini di Amerika Serikat telah menyebabkan terciptanya kesalahpahaman tentang wanita muslimah.”
Oleh karena itu, ia berharap bahwa kampanye baliho yang berlangsung selama enam pekan akan mendorong masyarakat untuk mengkontak nomor yang disediakan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaannya tentang hijab dan kerudung.
Dia menambahkan, “Terkadang sangat sulit untuk pergi keluar dengan penutup jilbab bagi wanita Muslimah. Kami menghadapi banyak diskriminasi di institusi pendidikan, supermarket dan tempat-tempat umum.”
Baliho yang dipasang di Dallas menunjukkan seorang wanita berjilbab, dan dengan moto "Penghormatan, Kemuliaan dan Power" dan terterakan nomor telepon untuk menjawab pertanyaan.
Sadeq berkata: "Dalam beberapa hari terakhir, seseorang mengkontak kami dan merasa terganggu dengan pemasangan baliho ini. Saya berbicara dengannya selama 62 menit, dan pada akhirnya, orang itu sangat senang bahwa ambiguitasnya tentang hijab terselesaikan.
http://iqna.ir/fa/news/3792837