IQNA

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

23:50 - March 03, 2019
Berita ID: 3472937
INDIA (IQNA) - Perwakilan Jamiah al-Mustafa al-Alamiah di India menyatakan, 55 hafiz dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari hafalan seluruh hingga beberapa juz telah diajarkan di berbagai markas ini.

Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Reza Saleh, perwakilan Jamiah al-Mustafa al-Alamiah di India, dalam sebuah wawancara dengan IQNA; dalam memperkenalkan markas Alquran dan Hadis Noor al-Mustafa, menyatakan markas ini didirikan berdasarkan pada taklif yang ditetapkan dalam dokumen strategis India dan sejalan dengan misi besar keagamaan dan hauzah lembaga ini.

Dia menambahkan, di India, hauzah ilmiah, masjid, Darul Quran, institusi dan sekolah Alquran untuk pengembangan dan publikasi Alquran dan sosialisasi massa dengan kitab samawi ini telah diupayakan, tetapi dengan itu semua kita masih melihat beberapa kekurangan dalam hal ini.

Saleh lebih lanjut menjelaskan kekurangannya dan mengatakan bahwa kekurangan para direktur Alquran, kader dan staf handal Alquran, guru dan pengajar Alquran, bahan pengajaran dan bantuan pengajaran terkini, kelemahan keterampilan dan pengetahuan Alquran bahkan di hauzah ilmiah, termasuk kelemahan dan kekurangan ini.

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

Jumlah Kursus

Perwakilan Jamiah al-Mustafa di Delhi mengatakan: “Pada tahun 1992, sebuah kursus diselenggarakan sebuah kursus dengan 120 audien dan pada tahun 1993, diselenggarakan dua kursus dengan 80 audien.”

Menurut Saleh, pada tahun 1994, dua kursus diselenggarakan dengan 82 audien. Pada tahun 1995 ada satu kursus dan tahun 1996, ada empat kursus. Demikian juga diselenggarakan kursus hadis dengan 33 audien pada tahun 1996. Dapat dikatakan bahwa sebelas kursus telah diadakan di dua bidang Alquran dan Hadis dengan kehadiran 575 orang.

Perwakilan dari markas tersebut menambahkan, tiga MoU telah ditandatangani dengan Universitas Islam Hamdard, Markas Internasional Microfilm Noor dan Jamiah Milliah al-Islamiyyah menandatangani tema penyelenggaraan pertemuan khusus Alquran dan hadis, pameran Alquran dan pertemuan khusus Alquran dan hadis.

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

Dosen Rekan

Saleh juga berbicara tentang jumlah dosen yang berhubungan dan bekerja sama dengan markas. 18 dosen di bidang kerjasama Alquran dan Hadis telah bekerja sama dengan kami. Demikian juga, 48 dosen lainnya telah bekerja sama dengan markas ini. Jumlah dosen ekstra di dua bidang Alquran dan hadis juga 7 orang.

Dia juga mengatakan, 10 hafiz seluruh Alquran, 8 hafiz di bagian 10-19 juz, 37 orang di bidang 3-9 jzu dan totalnya 55 hafiz.

“Tujuan kami dari pendirian markas Quran dan hadis Noor al-Mustafa di India adalah mewujudkan gerakan Alquran dan hadis dengan pendekatan khusus di tiga bidang pendidikan, penelitian dan produksi konten dan aktivitas publikasi serta pembudayaan Qurani dengan prioritas hauzah dan dengan tujuan makro serta program-program khusus,” tegas perwakilan Jamiah al-Mustafa saw.

Sejumlah Program

Saleh menjelaskan, mengenal kebutuhan Alquran dan mengkaji kerusakan dan hambatan paling penting yang ada di jalan pengembangan dan publikasi budaya dan pendidikan Alquran di Timur Tengah serta merancang dan menyelenggarakan kursus kaderisasi dan pelatihan SDM Qurani, mencakup direktur, dosen, mentor, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk aktivitas Alquran termasuk dari program tersebut. Demikian juga, penyediaan teks, sumber-sumber pendidikan, bantuan pendidikan dan kebutuhan perangkat lunak lainnya untuk implementasi gerakan Alquran dan hadis di India.

“Juga dilakukan perencanaan untuk meningkatkan kualitas keterampilan Alquran pelajar hauzah ilmiah dan audien lainnya di India,” imbuhnya.

Menurut perwakilan Jamiah al-Mustafa saw di India, pengembangan hafalan Alquran dan pelatihan guru hafalan dengan prioritas hauzah India dan identifikasi, koordinasi dan dukungan kepada Darul Quran, markas dan institut alumni al-Mustafa di India termasuk sejumlah program lainnya yang diagendakan di markas ini.

Menciptakan Jaringan Para Aktivis Qurani

Saleh juga menyebutkan penciptaan jaringan aktif koheren dan bertujuan yang mencakup para aktivis Alquran, pengurus lembaga-lembaga dan markas-markas Qurani dengan tujuan untuk meningkatkan konvergensi dan kerja sama, mengidentifikasi kerusakan, kebutuhan, dan strategi untuk pengembangan budaya dan pendidikan Alquran dalam masyarakat India sebagai program lain dari lembaga tersebut.

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

Aktivitas

Dalam hal ini, Ali Dehgahi, atase kebudayaan Iran di New Delhi dalam mendeskripsikan aktivitas Alquran di India mengatakan, India dengan lebih dari 180 juta Muslim menempati peringkat ketiga dalam hal populasi Muslim dan perwakilan budaya ini dengan lebih dari 60 tahun sejarah telah dikaitkan erat dengan sejumlah besar Muslim di berbagai kawasan India.

Lebih lanjut, dengan mengisyaratkan aktivitas keagamaan, Alquran Iran di India, dia menambahkan: “Program pertama seminar tentang" Spiritualitas dalam Islam dan Hindu "diadakan sebagai periode pertama dialog antara Islam dan Hindu juga musabaqoh nasional hafalan dan qiraat Alquran, yang sampai saat ini diadakan sebanyak 17 periode, termasuk aktivitas Qurani lain atase kebudayaan, dimana periode ke-19 diselenggarakan pada Pekan Persatuan.

Menurut Dehgahi, 200 qori dan hafiz India setiap tahun berpartisipasi dalam musabaqoh ini, dan juri dari Iran dan India yang mengemban penilaian musabaqoh tersebut.

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

3 Bidang Aktivitas

Di antara aktivitas-aktivitas ini di India adalah aktivitas dukungan, pendidikan dan penelitian: di bidang aktivitas pendukung, 15 Darul Quran, 18 lembaga Alquran dan 70 markas pelatihan Alquran mendapatkan dukungan budaya dan agama atase kebudayaan dan dukungan ini dalam bentuk mengundang para qori kenamaan Iran, program-program pelatihan Alquran, mengundang para juri Alquran dan dukungan lainnya, seperti memberikan hadiah pena budaya.

Di bidang aktivitas pendidikan, juga dapat dicatat bahwa setiap tahun diselenggarakan beberapa workshop pendidikan di berbagai kawasan di India, dan juri dari Iran diundang untuk memberikan penilaian di markas-markas Alquran India, dan para qori Iran, atas prakarsa atase kebudayaan hadir di negara ini untuk melantunkan qiraat di majelis keakraban dan harmonisasi Alquran, yang mendapat sambutan luas dari masyarakat muslim India.

Jurnal berbahasa Urdu Roh-e Islam (Jalan Islam) juga termasuk bidang program penelitian dengan pendekatan agama, yang sampai saat ini telah dipublikasikan sampai 230 nomor, topik keilmuan Islam dan tema-tema Alquran adalah di antara poros dalam pembahasan jurnal ini dan didistribusikan di kalangan umat Islam di India. Topik-topik ini dapat dikategorikan di bidang program penelitian. Beberapa seminar Quran juga telah diadakan sejauh ini, termasuk seminar Quran dan Sains.

Raport Qurani Jamiah al-Mustafa saw di India

Kinerja  Sosial Budaya

Untuk mewujudkan gerakan Qurani komprehensif dan pengembangan program-program Alquran dan hadis di India, sekolah Alquran pertama dibuka dengan pendekatan pelatihan hafiz Alquran disamping hauzah Imam Husain (as) di kota Muzaffarnagar. Sekolah itu dibangun dan dilengkapi atas prakarsa Hujjatul Islam Asad Rez Hosseini, Direktur Hauzah Imam Husain dan dengan dukungan kepala Jamiah al-Mustafa dan bantuan dari perwakilan Al-Mustafa.

 

http://iqna.ir/fa/news/3785580

 

captcha