Kuwait Keluar dari Konferensi Bahrain Dikarenakan Kehadiran Israel
Menurut laporan IQNA dilansir dari markas informasi Palestina, Kuwait mengumumkan boikot pertemuan "Kewirausahaan" Manama yang dijadwalkan pada pertengahan April.
Abdullah Ahmad al-Kandari, anggota parlemen Kuwait, mengatakan bahwa Menteri Perindustrian dan Perdagangan negara itu, Khaled al-Roudan, atas permintaan parlemen memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam konferensi internasional Kewirausahaan yang diadakan di Bahrain pada pertengahan April.
Menurut surat kabar Al Quds Al-Arabi, perwakilan Kuwait ini dengan memublikasikan berita tersebut di Twitter, berterima kasih kepada Menteri Perindustrian negara tersebut karena embargo konferensi Manama (ibu kota Bahrain).
Al-Kandari pertama menulis, “Kehadiran kelompok dari Israel pada Konferensi Kewirausahaan Bahrain telah mendesak keluarnya delegasi Kuwait dengan perwakilan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Khaled al al-Roudan dan para peserta lainnya untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap Rahbar dan rakyat Kuwait dalam menentang normalisasi.”
Dia menulis di Tweet beberapa jam kemudian: "Terima kasih kepada Khaled al-Roudan (Menteri Perindustrian), yang setelah melakukan panggilan telepon dengannya, atas keputusannya untuk tidak menghadiri Konferensi Kewirausahaan di Bahrain."
Dalam beberapa hari terakhir, anggota parlemen Kuwait menyerukan boikot konferensi Manama oleh negara mereka dan menekankan bahwa menghadiri konferensi itu berarti normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Konferensi internasional Kewirausahaan Bahrain diadakan setiap tahun dengan partisipasi sejumlah pakar ekonomi dari berbagai negara di dunia dan wirausahawan untuk mengkaji perkembangan terbaru di bidang kewirausahaan.
Menurut sumber-sumber Bahrain, 45 tokoh Zionis, yang dipimpin oleh Eli Cohen, menteri ekonomi Zionis, akan menghadiri konferensi Manama.
http://iqna.ir/fa/news/3800452
