Peringatan PBB tentang Kelaparan Umum di Yaman
Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, seorang wakil juru bicara untuk PBB, Farhan Haq mengatakan pada konferensi pers di markas permanen organisasi di New York: Sejumlah statistik menunjukkan bahwa 10 juta warga Yaman menderita kelaparan.
“Program Pangan Dunia pada bulan Maret mampu memberikan bantuan pangan darurat kepada 10.600.000 orang di Yaman, dan dalam beberapa bulan mendatang, programnya akan terus menyediakan layanan makanan hingga 12 juta orang per bulan,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa rencana layanan kemanusiaan di Yaman pada tahun 2019 akan membutuhkan $ 4,2 miliar untuk menyediakan makanan, air, layanan kesehatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada 20 juta orang Yaman, dimana sampai saat ini 14% di antaranya telah disediakan.
Amerika Mengakui Kekalahan Koalisi Saudi
Di sisi lain, Asisten Sekretaris Jenderal Departemen Amerika Serikat dalam urusan negara-negara Teluk Persia dalam sebuah wawancara dengan jaringan Aljazeera mengatakan pada hari Kamis bahwa koalisi UEA gagal memenuhi tujuannya di Yaman.
"Kami mendukung upaya Perwakilan Khusus PBB untuk PBB dalam urusan Yaman, Martin Griffiths, dan kami ingin mengakhiri krisis di Yaman sesegera mungkin," tambahnya.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memulai kampanye besar-besaran melawan Yaman, negara Arab termiskin, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab yang berlaku mulai 26 April 2015, dengan dalih mengembalikan Abd Rabbuh Mansur Hadi, presiden yang berkuasa saat itu, ke tampuk kekuasaan serta memenuhi tujuan dan niat politik mereka.
Sebagai hasil dari agresi ini, lebih dari 100.000 orang Yaman, termasuk 85.000 anak-anak, telah meninggal dunia yang sebagian besar anak-anak ini telah meninggal karena kelaparan dan paceklik yang disebabkan oleh perang yang dipaksakan oleh koalisi.
