IQNA

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

23:20 - May 15, 2019
Berita ID: 3473119
MALAYSIA (IQNA) - Bulan suci Ramadan di Malaysia memiliki kondisi spesifik sendiri. Kehadiran 60 persen populasi Muslim di Malaysia, bersama dengan agama-agama lain serta wisatawan yang mengunjungi negara ini pada bulan Ramadan, menambah daya tarik bulan ini di Asia Tenggara.

Menurut laporan IQNA, Malaysia terletak di Asia Tenggara, negara Islam dengan populasi 31 juta, 60 persen populasinya beragama Islam, dan 40 persen etnis China dan India dengan beragam agama tinggal berdampingan dengan mereka.

Sementara umat Muslim sedang bersiap untuk Ramadan, etnis lain dengan mengetahui pentingnya bulan ini di kalangan umat Muslim, sambil mengindahkan sebagian masalah yang ada, mengambil keuntungan dari daya tarik bulan ini, yang terlihat di sudut-sudut Malaysia.

Menempatkan berbagai jenis kurma di pusat perbelanjaan, memasang panel yang memberikan ucapan selamat kepada orang-orang atas tibanya bulan Ramadan, diskon spesial Ramadan di pasar dan lebih banyak pembelian menunjukkan bahwa umat Islam sedang mempersiapkan dirinya untuk menyambut Ramadan.

Menurut pengumuman atase kebudayaan Iran di Kuala Lumpur, dengan datangnya bulan Ramadan, pasar untuk pembelian pakaian baru dan warna warni serta tawa ceria anak-anak memberikan suasana hangat untuk negara ini .

Shaf Rapi

Selain mendengar suara azan dan Alquran di setiap gang, dan adanya shaf indah salat khususnya salat Tarawih setelah salat Isya’, yang tidak dilihat kapan saja di masjid-masjid di Malaysia, kenakalan anak-anak kecil dan pasar petasan anak-anak hingga tibanya Idul Fitri patut diperhatikan.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Ramadan di Malaysia seperti negara-negara Islam lainnya, dari awal hingga setelah Idul Fitri, disertai dengan beberapa tradisi dan adat istiadat khusus, seperti menghias tempat-tempat umum seperti jalan-jalan dan pusat perbelanjaan, dan memutar lagu-lagu khusus pada bulan ini. Dengan dimulainya bulan ini, pusat perbelanjaan akan menarik lebih banyak pembeli, bahkan wisatawan dari negara lain melebihi sebelumnya, dan etnis minoritas juga memanfaatkan pasar booming ini.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Selain meningkatkan warna dan aroma keagamaan pada bulan Ramadan dan aktivitas masjid dibandingkan dengan hari-hari lain tahun ini, dan mendengar suara doa dari pengeras-pengeras masjid di setiap tempat negara ini, aktivitas pasar lokal yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, terutama makanan juga sangat mengesankan.

Warga Malaysia yang memakan sebagian besar makanan mereka di luar rumah, untuk berbuka pada bulan Ramadan juga adakalanya mereka menjadi tamu masjid, atau pergi ke pasar yang disebut "Pasar Ramadan", dan membatalkan puasanya dengan membeli makanan lokal.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Tingginya keragaman makanan di negara ini telah membuat meja buka puasa sangat beragam. Makanan yang paling disukai orang Malaysia adalah Nasi Lemak, yang dimasak dengan campuran nasi yang dimasak dengan santan kelapa, telur, ikan kering, dan beberapa sayuran.

Masakan Sate

Selain itu, semua jenis daging panggang seperti Sate, yang merupakan ayam bakar, dengan daging sapi dan domba panggang, menyebabkan tidak hanya sekedar umat Muslim yang berpuasa di Malaysia, tetapi juga banyak warga non-Muslim yang merindukan datangnya bulan ini guna untuk menikmati budaya itu.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Selain pasar belanja makanan yang berkembang pesat dan tradisi bulan ini, yang berakar pada budaya Islam masyarakat Malaysia, diantara daya tarik bulan Ramadan adalah menjelang azan Maghrib dan berbuka, jalan-jalan menjadi lenggang, yang sebelumnya sangat padat.

Jual Beli Makanan

Pasar untuk jual beli makanan, pakaian berwarna-warni dan bunga-bunga indah, yang merupakan bagian dari tradisi indah etnis India, telah menggairahkan setiap pengunjung dan mengubah pusat-pusat ini menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Karyawan administrasi pemerintah Malaysia pada bulan Ramadan, dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, bekerja lebih sedikit dan meninggalkan kantor kerjanya sekitar pukul 16:00 untuk membeli makanan berbuka puasa dan kemudian dibawa pulang serta menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka dan mereka dapat menghadiri acara doa dan ibadah di Masjid.

Ikut Serta Non Muslim

Ramadan disertai dengan warna, cahaya dan kegembiraan di Malaysia, dan umat Islam bersiap untuk menjadi tamu Allah dengan mempraktikkan tradisi mereka dan kehadiran kerabat non-Muslim di negara ini tidak hanya tidak memiliki efek pada ritual bulan suci ini, bahkan telah menyertai kelompok minoritas ini.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Demikian juga, dengan dimulainya Ramadan, suara lantunan zikir pada hamba dengan Allah yang Maha Esa terdengar di setiap penjuru masjid dan cahaya serta aroma kehadiran ini semakin meningkat melebihi sebelumnya.

Bulan yang luar biasa ini, dibandingkan dengan hari-hari besar lainnya dan hari-hari penting di negara ini, seperti hari besar China dan India, memiliki waktu lebih lama untuk belajar lebih banyak tentang budaya masyarakat Melayu. Selain tradisi agama dan Islam, yang dapat dilihat di masjid, Ramadan dianggap sebagai bulan berkumpulnya keluarga, pentingnya bersama keluarga dan pergi ke masjid atau menghabiskan makan malam bersama dapat dilihat selama bulan Ramadan di jalan-jalan, masjid dan bahkan restoran Malaysia. Dapat dikatakan bahwa Ramadan di Malaysia, selain booming warna, cahaya dan kegembiraan, adalah bulan untuk pembaruan ikatan keluarga.

Selama bulan ini, kita bisa melihat tradisi suku non-Muslim Malaysia, termasuk minoritas India. Muslim di lingkungan Hindu akan merayakan Ramadan bahkan lebih berwarna daripada di tempat lain.

Ramadan di Malaysia, Dari Shaf Salat yang Rapi hingga Pasar Penuh Diskon

Tanggal 17 Ramadan termasuk salah satu hari khusus di negara ini, yang dianggap sebagai malam Qodar dan Nuzulul Quran, dan pemerintah meliburkan lembaga pemerintah di tujuh provinsi dan kota-kota federal.

 

http://iqna.ir/fa/news/3810961

captcha