Menurut laporan IQNA, acara ini diselenggarakan di Putrajaya, dengan dihadiri beberapa pejabat senior Malaysia, dan Khaled Mashal, mantan ketua gerakan Hamas Palestina, dan beberapa duta besar dan pejabat lainnya, seperti Marzieh Afkham, duta besar Iran untuk Malaysia, dan Ali Mohammad Sabeghi, atase kebudayaan Iran untuk negara tersebut.
Dalam acara ini, Khaled Mashal mengucapkan terimakasih kepada Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dan pemerintah Malaysia karena mendukung Palestina dalam melawan Israel, dan berharap bahwa Mahathir, sebagai salah satu pemimpin top dunia senantiasa berupaya dalam mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza.
Dia menyebut bahwa program kesepakatan abad AS yang bertujuan untuk mengakhiri perjuangan Palestina adalah sebuah solusi yang lalim dan upaya untuk melegitimasi pelanggaran ini, dan berharap bahwa dunia Islam akan bersatu melawan konspirasi dan bergabung dengan rakyat Palestina.
Dukungan Mahathir kepada Palestina
Selanjutnya, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dengan mendukung rakyat Palestina dan Muqowamahnya, mengatakan: “Tidak ada keraguan tentang penindasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, dan kami akan selalu melawan Israel dan bangkit bersama dengan rakyat Palestina. Dan dukungan terhadap rakyat Palestina ini adalah sebuah komitmen moral.”
Lebih lanjut, ia mengatakan, 12 universitas Malaysia, termasuk universitas MAHSA, universitas Sunway dan Al-Bukhary, telah memberikan 140 beasiswa senilai 11,48 juta Ringgit, setara dengan dua juta delapan ratus ribu dollar, kepada mahasiswa sarjana, mahasiswa pascasarjana dan Doktor dan beasiswa ini akan diberikan ke Organisasi Budaya Palestina di Malaysia.
Menurut pengumuman atase kebudayaan Iran di Kuala Lumpur, acara ini berakhir dengan jamuan berbuka dan dihadiri masyarakat Palestina yang mukim di Malaysia dan sejumlah warga Malaysia pendukung Palestina, baik muslim, Buddha, Hindu dan Kristen.
Absennya Pihak Kedutaan Besar Palestina
Dalam penyelenggaraan acara tersebut, duta besar dan Kedutaan Besar Palestina di Malaysia tidak hanya tidak hadir, tetapi mereka juga mengadakan acara buka puasa bersama yang berbarengan waktunya dengan acara ini.
Meskipun pemerintah Malaysia sebelumnya selama beberapa tahun terakhir telah menjadi pendukung Palestina dan Yerusalem, namun sosok Mahathir Mohamad selalu memainkan peran penting dalam mendukung perjuangan Palestina, baik dalam konstituensi internasional atau regional dan nasional, dan kehadirannya dalam program tersebut menunjukkan akan masalah ini.
Pemerintah, masyarakat dan organisasi non-pemerintah Malaysia selalu merintis dalam mendukung Palestina dan Masjidil Aqsha, dan Hari Quds diadakan setiap tahun dengan kehadiran besar-besaran warga, di depan kedutaan AS di Kuala Lumpur.