IQNA

IQNA:

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

21:22 - June 16, 2019
Berita ID: 3473181
INDONESIA (IQNA) - Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah Seluruh Indonesia (IPQOH) dengan menyatakan bahwa 23.000 pusat pelatihan Alquran aktif di negara itu mengatakan, "Pusat-pusat itu sedang mengimplementasikan program-programnya dengan dukungan sejumlah walikota."

Menurut laporan IQNA, Sayyid Aqil Husin Al Munawar, ketua IPQOH, lahir pada 26 Januari 1954 di Palembang, provinsi Sumatera Selatan. Dia lulus dari Fakultas Hukum di Universitas Umm al-Qura Mekah pada tahun 1987, dan dari tahun 2001 hingga 2004 menjabat sebagai Menteri Agama Indonesia.

Salah satu spesialisasi qari dan juri Alquran dari Indonesia ini adalah tilawahnya yang indah dan menyejukkan serta lantunan ibtihal inisiatif yang menarik. Dia juga sebelum belajar di Arab Saudi, dikenal sebagai qori kenamaan di tingkat nasional di usia remajanya.

Al Munawar juga sibuk mengajar berbagai studi dan mata kuliah universitas seperti Ulumul Quran, nada tilawah, tafsir, ilmu hadis, Ushul Fiqih, bahasa Arab, tafsir hukum, fikih warisan, studi Islam, dan sejarah pengadilan Islam dan aktif menjadi juri internasional Alquran, termasuk MTQ internasional Iran.

Diantara karyanya adalah:

 I’jaz Alquran dan Metodologi Tafsir, Penerbit Dina Utama Semarang (Dimas) Toha Putra Group tahun 1993.

  Ushul Fiqh, Sejarah dan Sebuah Pengantar (proses cetak)

  Ilmu Takhrij Hadis, Sejarah dan Sebuah Pengantar.  

  Perkembargan Hukum Islam Mazhab Syafi'i, Studi Perbandingan Qaul, Qadim dan Qaul Jadid. Penelitian Individual IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  Dimensi-Dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam, diterbitkan oleh Universitas Islam Malang (UNISMA), 2001.

  Transfusi Darah ditinjau dari Hukum Islam. Paper Sarjana Muda Fakultas Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang.

  Naqlu al-Dam wa Atsaruhu fi al-Syari'ah al-Islamiyah (Judul Skripsi) Fakultas Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang, 1971

 

Profesor Sayyid Aqil Husin Al Munawar, seorang profesor di UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Negeri Islam di Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah Seluruh Indonesia (IPQOH). Kantor berita IQNA telah melakukan wawancara dengan juri Alquran tentang kegiatan Qurani di Indonesia, kedudukan Alquran di universitas-universitas di negara ini, diataranya adalah sebagai berikut:

Tahun berapa IPQOH didirikan dan kegiatan serta strategi apa yang paling penting?

IPQOH ini didirikan pada tahun 1988 di Sumatra, Indonesia, dan sekarang telah aktif selama 30 tahun. Salah satu tugas dan fungsi terpenting dari IPQOH ini adalah untuk meningkatkan tingkat penghafalan para qori dan hafiz Alquran di pelbagai wilayah di Indonesia, dan persatuan ini memperkuat dan mendukung program-program pendidikan Alquran di semua provinsi dan di semua tingkatan, dan sejauh ini, telah meluncurkan beberapa pusat Alquran.

Tolong jelaskan bagaimana cara mengajar Alquran di Indonesia?

Di pelbagai daerah di Indonesia, pusat-pusat khusus telah didirikan untuk pendidikan hafalan Alquran, yang dikelola oleh walikota masing-masing daerah, dan peran walikota Indonesia dalam kemakmuran kursus-kursus Alquran sangat kentara dan berpengaruh. Sejumlah pusat pelatihan khusus untuk pendidikan hafalan Alquran di Indonesia bergantung pada universitas-universitas Islam di negara ini, dan dapat dikatakan bahwa ada sekitar 23.000 pusat pendidikan khusus yang mengajarkan hafalan Alquran untuk para pelajar Alquran.

Bagaimana Anda menilai tingkat pengajaran Alquran di universitas-universitas Indonesia?

Tingkat dan proses pengajaran Alquran dan ilmu-ilmu agama di universitas-universitas Islam dan negeri Indonesia adalah baik dan para mahasiswa, terutama di universitas-universitas Islam, sangat mengenal qiraat dan hafalan Alquran, dan juga berlajar di bidang ilmu-ilmu agama termasuk tafsir dan hadis. Demikian juga, di universitas-universitas Islam Indonesia, kursus-kursus yang berkaitan dengan qiraat dan tafsir Alquran di tingkat pascasarjana diajarkan.

Bagaimana proses penyelenggaraan musabaqoh Alquran Nasional dan Internasional di Indonesia?

Musabaqoh nasional Alquran dan sunnah Nabawi diadakan setiap tahun, tetapi dalam konteks Musabaqoh Alquran Internasional, ketika saya menjadi Menteri Agama Indonesia, saya mengadakan musabaqoh Alquran internasional pertama pada tahun 2003, tetapi musabaqoh berhenti selama 10 tahun, dan periode yang kelima akan diadakan pada 2019.

Apakah tingkat perhatian untuk tadabur dan memahami ayat-ayat Alquran dalam musabaqoh Alquran apakah sama dengan hafalan dan qiraat Alquran?

Menurut pendapat saya, dalam upaya membaca dan menghafal kalam wahyu, juga ada pemahaman dan tadabur tentang ayat-ayat Alquran, sampai-sampai pelaksanaan dan talafuz sahih ayat-ayat tersebut mengarah pada ilustrasi makna dan konsep dari ayat-ayat yang mana itu adalah tadabur dalam ayat-ayat Alquran.

Mengingat fakta bahwa Anda telah menjadi juri dalam musabaqoh Quran internasional Iran, bagaimana perbedaan juri dalam musabaqoh ini dengan musabaqoh Quran di negara lain?

Saya telah hadir sebagai juri dalam banyak musabaqoh Alquran internasional di pelbagai negara di dunia, disiplin juri sangat singkat dan global, namun dalam MTQ internasional di Iran, disiplin juri dibagi menjadi beberapa cabang yang spesialisasi saya adalah juri di bagian nada dan dalam aturan penilaian musabaqoh Alquran Iran pendapat secara detail sangat sangat diharapkan.

Saya dan juri asing lainnya yang hadir di MTQ Internasional di Iran selama beberapa tahun terakhir telah memiliki pertimbangan dan sudut pandang tentang penjurian musabaqoh Alquran Iran. Kami telah mengumpulkan poin-poin ini dan dipaparkan kepada para pengurus musabaqoh, yang mendapatkan perhatian dari mereka.

Bagaimana menurut Anda tentang musabaqoh Alquran untuk kalangan sosial tertentu, termasuk penyandang cacat dan cacatnetra?

Penyelenggaraan musabaqoh Alquran untuk kelompok ini sangat penting dan berpengaruh karena mereka memiliki hati yang jernih yang tertarik dan cinta pada Alquran serta menghafal kitab samawi ini, karena itu, menyediakan ranah untuk memunculkan bakat mereka sangat penting.

Di penghujung, beri tahu kami bagaimana para qori dan hafiz Alquran dapat memberikan dampak pada persatuan Umat Islam?

Selain kegiatan Alquran, tidak diragukan lagi para qori memiliki peran penting dan berpengaruh dalam memperkuat persatuan di antara umat Islam, dan pengumpulan para qori dan hafiz dari pelbagai mazhab Islam (Syiah dan Sunni) dalam acara Alquran melambangkan persatuan umat Islam dan upaya para qori Alquran di bidang ini.

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

Aktivitas 23 Ribu Pusat Pendidikan Alquran di Indonesia/ Dukungan Walikota

http://iqna.ir/fa/news/3818865

captcha