IQNA

Permintaan Enam Lembaga HAM untuk Pembebasan Para Tawanan Politik di Bahrain

16:34 - August 24, 2019
Berita ID: 3473384
BAHRAIN (IQNA) - Kepala enam lembaga hak asasi manusia, dengan menandatangani petisi mendesak segera dan secepatnya untuk membebaskan ratusan tahanan politik dan intelektual yang melakukan mogok makan di penjara-penjara Bahrain.

Menurut laporan IQNA dilansir dari lualuatv.com, sejumlah lembaga penandatangan petisi adalah organisasi perdamaian untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Bahrain, Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia al-Khaleej, Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain, Organisasi Bahrain - Eropa HAM dan lembaga Hak Asasi Manusia Bahrain.

Sejumlah lembaga ini dalam petisi tersebut menekankan perlunya pembebasan para tawanan cendekia, menghentikan penyiksaan dan sikap merendahkan, mengizinkan pasien dan para korban untu menerima perawatan dan menghentikan pengadilan politik tanpa tolokukur keadilan, dan mendesak otoritas Bahrain untuk membebaskan segera anak-anak, wanita, orang tua dan para penyandang penyakit kronis dan menyediakan ranah pembebasan para pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

Ratusan tahanan cendekia di Bahrain telah melakukan aksi mogok makan sejak hari Ahad (18/8), dalam memprotes pelecehan, kondisi yang keras dan tidak manusiawi di penjara-penjara negara itu untuk menarik perhatian dunia dan komunitas internasional serta lembaga-lembaga terkait.

Sementara itu, para pejabat di dua penjara Joe dan al-Haud al-Jaf di Bahrain dengan mengabaikan tuntutan tahanan politik, juga menempatkan mereka di bawah tekanan yang lebih besar dan mengancam akan memperlakukan mereka dengan lebih buruk.

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa beberapa tahanan yang mogok telah dilarang mengunjungi keluarga mereka dan membeli perlengkapan kesehatan dan kebersihan, dengan ketentuan bahwa satu-satunya izin yang diberikan adalah untuk kebersihan, dan alih-alih memenuhi keinginan mereka, justru mereka lebih banyak mendapatkan tekanan.

 

http://iqna.ir/fa/news/3836837

captcha