IQNA

Deskripsi Kedudukan Al-Masih as dalam Alquran di Universitas Katolik Filipina

18:30 - September 07, 2019
Berita ID: 3473418
FILIPINA (IQNA) - Kedudukan Nabi Isa (as) dalam Alquran dijelaskan lewat pameran kaligrafi dan kerajinan tangan Iran di kompleks pendidikan dan universitas Katolik St. Paul di Filipina.

Menurut laporan IQNA dari Filipina, 50 pelajar telah berpartisipasi dalam workshop dan pameran kaligrafi yang diadakan pada Senin, 2 September atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Filipina dan himpunan kaligrafi cabang Manila di universitas St. Paul untuk siswa sekolah menengah atas atau pertama.

Pada awal pameran, saudari Sr. Teresita Agana, Wakil Pendidikan dan Kepala Markas Pendidikan Dasar di Universitas, dengan menyambut baik program tersebut dan berterima kasih kepada Kedutaan Besar Iran dan atase kebudayaan Iran di Manila untuk pameran tersebut mengatakan, kami sangat gembira karena hari ini dengan penyelenggaraan workshop dan pameran kaligrafi, kita mengenal seni negara Iran, sebagaimana yang Anda ketahui, Iran memiliki sejarah panjang dan untuk pertama kalinya kita mengenal dari dekat budaya dan tradisi masyarakat ini.

Iran, Negara Tujuh Ribu Tahun

Muhammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran di Manila, dengan mengucapkan terima kasih kepada para pejabat universitas tentang sejarah Iran yang Islami mengatakan, Iran adalah sebuah negara yang memiliki umur tujuh ribu tahun dan agama kita, Islam.

Dia menambahkan, Iran belum pernah menjadi pemula perang selama tujuh ribu tahun terakhir dan budaya kaya suku-suku yang tinggal di Iran selalu memberikan kedamaian dan persahabatan bagi dunia.

Deskripsi Kedudukan Al-Masih as dalam Alquran di Universitas Katolik Filipina

Atase kebudayaan Iran di Manila lebih jauh dengan mengisyaratkan kedudukan Sayyidah Maryam as dan nabi Isa as dalam Islam dan di kalangan umat Islam mengatakan: “Dalam Alquran sebuah surah diberi nama Maryam (as) dan kami Syiah percaya bahwa Nabi Isa as akan muncul dengan Imam kedua belas Syiah, Imam Mahdi (af) untuk menyebarkan keadilan dan menegakkan pemerintahan Ilahi di atas muka bumi. Dia kemudian mengupas tentang sejarah seni di Iran kepada mahasiswa.

Tandis Taghavi, penanggung jawab himpunan kaligrafi cabang Manila sebagai pembicara berikutnya, dan memulai pidatonya dengan ayat 13 dari surat Al-Hujarat, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu”

Dan mengatakan: sebelum Islam hadir di Iran, khat Mikhi, Pahlavi, dan Avestai sudah marak, dan di negara-negara Islam, selama empat belas abad, terdapat para kaligrafer berasal dari peradaban Iran, India, dan Ottoman dan para kaligrafer Iran dari abad ke-9 sampai ke-11, yakni puncak kegemilangan seni kaligrafi, menggabungkan dua khat Nasta’liq yang dinamakan dengan pengantin khat Islam.

Kaligrafi; Simbol Identitas Iran

Dia menambahkan: "Sampai sekarang, atas prakarsa asosiasi kaligrafi Iran telah melintasi perbatasan internasional, yang melambangkan identitas Iran. Demikian juga kaligrafi dalam bentuk para pujangga kenamaan dan terkenal Iran dan konsep-konsep Alquran yang berharga telah menyentuh hati dan pikiran para pecinta artistik."

Selain memperkenalkan instrumen kaligrafi, Tandis Taqhvi juga menjabarkan fungsi masing-masing alat untuk para siswa, dan selanjutnya siswa diperkenalkan ke kaligrafi Persia.

Deskripsi Kedudukan Al-Masih as dalam Alquran di Universitas Katolik Filipina

Sertifikat Penghargaan universitas St. Paul Filipina di tangan Mohammad Jafari Malek, Atase Kebudayaan Iran di negara ini dan Tandis Taqawi, Ketua Kaligrafi Cabang Manila Iran.

Pada workshop tersebut, yang juga dihadiri oleh para siswa dari himpunan kaligrafi cabang Manila, para siswa memiliki semangat khusus. Dan di penghujung program, Ms. Diana Sarenas, direktur eksekutif sekolah St. Paul dengan berterimakasih kepada atase kebudayaan mengatakan, sebelumnya dalam pelajaran sejarah, kami telah mengajari Anda sebagian dari sejarah peradaban Baina al-Nahrain; tapi hari ini kita berkenalan dengan sebagian besar sejarah peradaban Iran kuno, dan kami berterima kasih kepada atase kebudayaan Iran karena melaksanakan program ini untuk universitas ini.

Universitas St. Paul juga memberikan penghargaan kepada Muhammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran di Filipina, dan Tandis Taghavi, kepala himpunan kaligrafi cabang Manila, sebagai pengakuan atas keberhasilan program tersebut.

Universitas Katolik St. Paul, yang berkantor pusat di kawasan Pasig Manila, memiliki tiga cabang akademik di Manila dan kota Quezon (dari berbagai daerah kota besar Manila) dan 40 sekolah di seluruh Filipina.

 

http://iqna.ir/fa/news/3839863

captcha