IQNA

IQNA Melaporkan:

Daya Tarik Alquran Kecil Kolektor Maroko bagi Wisatawan

20:10 - December 03, 2019
Berita ID: 3473666
MAROKO (IQNA) - Saeed al-Jadiani, kolektor Maroko, memiliki naskah Alquran yang sangat langka dan kecil yang telah menarik wisatawan dan pelancong ke kota Asfi Maroko, yang terletak di pantai Atlantik.

Menurut laporan IQNA, Maroko terletak di barat laut Afrika. Di antara kota-kota yang ada, Asfi termasuk kota negara ini yang terletak di Samudra Atlantik dan dekat kota Casablanca serta menampung banyak wisatawan yang datang dari seluruh dunia setiap tahunnya karena banyak monumen bersejarah dan kebudayaan, termasuk Alquran yang sangat kecil, yang telah disimpan oleh Saeed al-Jadiani.

Dalam hal ini, Aljazeera.net melaporkan, dalam sebuah laporan berjudul "Min Mishr ila Mekah tsumma Faransa ... (Dari Mesir ke Mekah Lalu Perancis ... Perjalanan Alquran yang langka yang berubah menjadi tempat kunjungan di Maroko) mengisahkan naskah tulisan tangan Alquran kecil nan langka ini.

Menurut laporan tersebut, naskah Alquran yang sangat kecil ini dibawa dari Mesir ke Mekah dan kemudian ke Perancis, dan akhirnya kembali ke Maroko setelah ditindaklanjuti oleh para aktivis dan pejabat Maroko. Sekarang seorang kolektor di kota Asfi bernama Saeed al-Jadiani, ketua klub naskah tulisan tangan Maroko, menyimpan naskah Alquran ini dan koleksi naskah serta karya seni. Dia percaya bahwa bekerja di antara naskah kuno dan sejarah serta meneliti sejarah serta sumber dayanya akan menyebabkan ketenangan dan menginspirasi orang-orang di jalan ilmu pengetahuan dan pekerjaan.

Di Asfi, yang terletak di pantai Atlantik dan memiliki pengrajin yang terampil, ia membuat keramik megah dan mengumpulkan potongan-potongan dan monumen, serta memiliki lebih dari 3.000 karya seni. Koleksi pribadinya berisi banyak buku tentang berbagai topik, termasuk lebih dari 70 buku Alquran kuno dan buku-buku kedokteran, astronomi, bahasa, puisi, dan ilmu logika yang kekunoan sebagian darinya kembali pada tiga abad yang lalu.

Saeed al-Jadiani, yang dikenal karena hasratnya untuk mengumpulkan karya historis, mengatakan: Saya telah tertarik untuk mengumpulkan koin-koin tua dan catatan sejarah dan perangko sejak masa kanak-kanak saya, karena saya sangat senang dengan pekerjaan ini yang menunjukkan kepada saya aspek gemilang sejarah manusia.

Kolektor Maroko ini dengan bangga berbicara tentang koleksi karyanya dan mengatakan tentang Alquran kecil ini: “Saya menerima naskah Alquran yang sangat kecil dan langka ini dari adik lelaki saya yang khat-khatnya dapat dibaca dengan kaca pembesar dan penulisnya benar-benar inventif.”

Daya Tarik Alquran Kecil Kolektor Maroko bagi Wisatawan

Kolektor ini menjelaskan, menurut cerita lisan, salah seorang penduduk daerah Said di Mesir menghadiahkan Alquran kecil ini kepada seorang Haji Maroko saat haji karena umat Islam saling memberikan hadiah di tempat-tempat suci dan merupakan hadiah paling berharga. Alquran ini mencapai Maroko pada abad kedua puluh terakhir. Setelah Perang Dunia II, Alquran ini dibawa ke Perancis bersama banyak naskah dan ditempatkan di sebuah museum dalam sebuah kain sutra warna kemerahan, tetapi tidak lama kemudian kembali ke Maroko. Alquran ini memiliki sampul ungu dan berlapis emas.

Mohamed el-Bendouri, seorang pakar tulisan, juga mengatakan, “Sejumlah naskah Maroko yang sangat indah, termasuk Alquran yang ditulis oleh raja-raja Maroko, sekarang disimpan di museum-museum Perancis dan Spanyol, dan Maroko masih bernegoisasi untuk memulangkan naskah tersebut”.

Daya Tarik Alquran Kecil Kolektor Maroko bagi Wisatawan

Saeed al-Jadiani, Ketua klub Naskah Manuskrip dan Koin-koin Maroko

Kolektor Maroko lebih lanjut mengisyaratkan upaya beberapa aktivis dan patriot untuk mendapatkan kembali buku-buku indah setelah kemerdekaan Maroko dan berkata: Salah satu buku berharga yang dapat diambil adalah Alquran kecil ini yang dikembalikan ke Maroko pada tahun 1968.

Dia sangat ingin menyimpan Alquran tulisan tangan dan sangat kecil ini dalam koleksinya, bersama dengan naskah langka lainnya, dengan tema Kitab Dalil ak-Khairat, yang ditulis dalam bahasa Turki dalam dua warna, hitam dan merah.

Abdul Hafiz Nyar, seorang peneliti warisan Islam, berkomentar tentang bagaimana Alquran-Alquran kuno ditulis: “Para kaligrafer Muslim berlomba dalam penulisan Alquran dalam berbagai tingkat dan juga bersaing dalam hal dekorasi. Jarum dan kaca pembesar digunakan untuk menulis Alquran semacam itu.”

Daya Tarik Alquran Kecil Kolektor Maroko bagi Wisatawan

Abdul Hafiz Nyar, seorang peneliti warisan Islam

Peneliti dan ahli kaligrafi, Mohamed el-Bandouri juga mengatakan: para kaligrafer dalam penulisan Alquran dan buku-buku lain biasanya tidak menggunakan satu jenis naskah dan ingin menggunakan berbagai jenis naskah untuk menghasilkan karya seni yang unik.

Dengan memeriksa kaligrafi tulisan suci kecil ini, ia menyatakan: Alquran ini ditulis dalam pelbagai khat Arab, yang disebut dengan khat kombinasi. Pemeriksaan dan refleksi dalam bentuk sepuhan dan jenis kertas serta tinta yang digunakan dalam Alquran ini menunjukkan bahwa karya ini mungkin berasal dari era awal Islam awal atau abad-abad berikutnya.

Daya Tarik Alquran Kecil Kolektor Maroko bagi Wisatawan

Mohamed el-Bendouri, seorang pakar tulisan

https://iqna.ir/fa/news/3859576

captcha