IQNA

Riset Universitas Malaysia terkait Kondisi Muslim Cina

19:20 - January 01, 2020
Berita ID: 3473792
MALAYSIA (IQNA) - Universitas Malaysia sedang mencari kebenaran tentang berita yang tersebar yaitu penganiayaan terhadap minoritas Muslim Uighur oleh pemerintah Cina.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Benar News, Saifuddin Abdullah, Menteri Luar Negeri Malaysia, mengatakan: Lembaga Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam (ISTAC) yang berafiliasi dengan Universitas Islam Internasional Malaysia meneliti keakuratan sejumlah berita terkait pelanggaran hak-hak Muslim Uighur di wilayah Xinjiang oleh pemerintah Cina.

Abdullah mengatakan kepada wartawan bahwa Malaysia tidak akan secara membabi buta mendukung laporan pemerintah Cina atau secara terbuka mengkritik Cina. Kami ingin mengetahui kebenaran tentang laporan yang sedang didengar tentang peristiwa di sana.

"Kita perlu melihat ini. Misalnya, apakah gerakan separatis di Xinjiang dan terorisme terlibat dalam hal ini (penindasan terhadap Muslim oleh pemerintah Cina) ," imbuhnya.

Universitas Internasional Islam Malaysia didirikan pada 1980-an di provinsi Selangor dengan tujuan menjadi pusat penelitian internasional terkemuka dalam pemikiran, budaya, dan peradaban Islam. Malaysia dan beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Arab Saudi, Mesir, Turki, Bangladesh, dan Pakistan, adalah sponsor universitas ini.

Sejak April 2017, Cina telah menekan anggota kelompok minoritas Muslim Xinjiang, yang menurut pemerintah memiliki keyakinan agama dan keyakinan politik yang ekstrem, dan mengirim mereka ke kamp pelatihan, yang sebenarnya merupakan pusat penahanan.

 

https://iqna.ir/fa/news/3867888

captcha