Menurut laporan IQNA, prosesi tasyi’ jenazah martir Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis dan empat syuhada lain insiden teroris di bandara Baghdad dimulai beberapa menit lalu dari jam 08:00 pagi tanggal 6 Januari, dengan lantunan kalam suci Ilahi oleh Saeedian, salah seorang qori Iran dan dengan dihadiri lautan manusia di Universitas Teheran dan kemudian pesan belasungkawa Pemimpin Tertinggi dibacakan pasca syahadah Sardar Soleimani dan dilanjutkan dengan madah dan ratapan oleh Hajj Sadiq Ahangaran.
Prosesi selanjutnya, Zainab Soleimani, putri Komandan Perlawanan, Hajj Qasem Soleimani, mengatakan dalam sebuah pidato bahwa kami mempersembahkan ayah dan anak-anak kami di dalam membela Wilayah(kepemimpinan wali faqih) mengatakan: “Ayah saya berjuang dengan gagah berani untuk memerangi musuh-musuh Islam dan kemanusiaan; ia adalah seorang ayah yang penyayang untuk anak-anaknya dan semua anak-anak serta suami paling sayang dan paling lembut serta komandan setia untuk Wilayah dan menganggap ketaatan terhadap Wilayah sebagai syarat iman yang paling tinggi.”
Dia melanjutkan: “Hari ini, pemikiran dan jihad ayahku telah melembagakan front perlawanan menjadi sebuah sekolah dan menang. Dunia memahami pesan jihad dan dan pemikiran Solaimani dan menentang sistem dominasi, Zionisme dan Takfirisme; Amerika harus tahu bahwa Asyura adalah sumber kekuatan para mujahidin dan penuntut kebebasan-kebebasan dan menyebabkan ketakutan musuh-musuh Islam dan kemanusiaan.”
Ismail Haniyah, kepala biro politik Hamas, yang melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri prosesi dan belasungkawa, mengatakan: “Kami datang dari tanah suci Palestina dan dari al-Quds guna menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Revolusi Islam dan Iran yang Islam.”
Poin yang perlu diperhatikan adalah, meskipun diumumkan dimulai jam 08:00 pagi, namun jalan-jalan di Teheran penuh dengan para pengkabung sejak fajar yang sedang bergerak dari pelbagai jalan menuju universitas.
Setelah pelaksanaan salat jenazah dengan dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi, prosesi tasyi’ dan penghargaan kepada para syuhada akan terus berlanjut dari Universitas Teheran sampai Azadi Square dan kemudian jenazah Letnan Jenderal Soleimani akan dibawa ke Qom untuk tasyi’ jenazah dan akhirnya akan dimakamkan di Kerman, tempat kelahirannya. Menurut wasiat syahid Soleimani, tubuhnya akan dimakamkan pada hari Selasa di Pemakaman Syuhada Kerman.