IQNA

Menjelaskan Kedudukan Sayyidah Maryam sa dalam Alquran di Media Jerman

7:28 - January 14, 2020
Berita ID: 3473843
JERMAN (IQNA) - Media ARD Jerman melaporkan dalam sebuah laporan: Banyak ayat Alquran telah membahas kehidupan Sayyidah Maryam sa, dan ayat 42 surah Ali Imran menggambarkannya sebagai wanita terbaik dunia.

Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Jerman, berbagai agama memiliki pandangan berbeda tentang Maryam as. Misalnya, umat Islam menyebut Maryam sa sebagai hamba pilihan Allah swt dan orang-orang Kristen percaya bahwa ia adalah wanita paling suci di dunia.

Media ARD Jerman bertepatan dengan Tahun Baru Masehi dalam sebuah laporan telah mengupas pandangan Islam dan Alquran tentang Sayyidah Maryam sa dan juga telah mengkaji keyakinan Yahudi tentang ibunda Isa (as). Apa yang Anda baca di bawah ini adalah terjemahan sebagian dari laporan ini:

Banyak ayat Alquran telah membahas kehidupan Sayyidah Maryam sa, dan ayat 42 surah Ali Imran menggambarkannya sebagai wanita terbaik dunia. Dia adalah ibu Nabi Isa as dan seorang wanita yang mulia dan agung bagi umat Islam. Tetapi surah ini bukan satu-satunya surah Alquran yang mengupas kehidupan beliau, tetapi surah Maryam juga menunjukkan bagaimana Allah swt membukakan pintu-pintu rahmat-Nya pada kehidupan Sayyidah Maryam as.

Kedudukan Khusus Sayyidah Maryam as dalam Islam

Fakta bahwa Maryam sa memiliki kedudukan dan penghormatan khusus dalam Islam dan dalam kitab suci Muslim adalah hal yang tidak dapat disangkal. Satu-satunya wanita yang disebutkan dalam Alquran adalah Maryam. Alquran juga menggambarkan kelahiran Nabi Isa as. Sebuah kelahiran yang memiliki kisah mengejutkan. Alquran membahas secara rinci tentang kehamilan Maryam dan kelahiran nabi Isa as.

Baik Al-Kitab maupun Alquran menekankan keperawanan Maryam sampai kelahiran Isa as. Penting untuk dicatat bahwa kedua kitab ini memiliki pandangan yang sama tentang kelahiran nabi umat Kristen ini. Meskipun ada perbedaan dalam perinciannya, namun dalam Alquran dan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa seorang putra diberikan kepada Maryam sesuai dengan kehendak Allah. Kepribadian Sayyidah Maryam juga ditunjukkan dengan cara yang sama dalam kedua kitab tersebut.

Menurut kedua kitab samawi ini, Maryam adalah seorang wanita mukmin yang bertindak berdasarkan perintah-perintah Allah. Terlepas dari kesamaan ini, ada perbedaan dalam teks kedua kitab tersebut. Perjanjian Baru menunjukkan bahwa pentingnya Maryam dikarenakan keberadaan Nabi Isa as. Dari sudut pandang kitab ini, Tuhan adalah juru selamat dunia, yang yang menjelma dalam Isa, sementara tidak ada satupun pembahasan yang seperti ini dalam Alquran.

Sayyidah Maryam as dalam Perspektif Yahudi

Peneliti Yahudi, David Flusser memperkenalkan Maryam sebagai putri terkemuka orang-orang Yahudi. Pada saat kelahiran Yesus, orang-orang Yahudi berada di bawah pemerintahan Romawi, yang menunggu juru selamat. Mereka sedang menunggu seorang utusan Tuhan untuk menyelamatkan mereka dari bangsa Romawi. Dengan ini semua, dari sudut pandang Yahudi, Isa as tidak bisa menjadi anak Allah atau Allah. Bagi mereka, Maryam adalah seorang wanita dari Bani Israel.

 

https://iqna.ir/fa/news/3871152

Kunci-kunci: jerman ، Sayyidah Maryam sa ، Media Jerman ، iqna
captcha