IQNA

Murka Para Aktivis Media Sosial atas Distorsi Alquran di Saudi

11:48 - January 29, 2020
Berita ID: 3473885
ARAB SAUDI (IQNA) - Adanya ratusan kesalahan dalam terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ibrani yang diterbitkan oleh Arab Saudi baru-baru ini telah memicu kemarahan di kalangan pengguna jaringan sosial.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Arabi 21, baru-baru ini, lembaga percetakan dan publikasi Alquran, Raja Fahd yang beroperasi di Madinah, telah menerbitkan versi online terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ibrani di situs web pusat ini, yang menurut seorang cendekiawan Palestina, terdapat 300 kesalahan besar dalam terjemahan tersebut.

Dalam hal ini, para aktivis media sosial sangat mengecam langkah tersebut dengan terbitnya berita cetak terjemahan Alquran yang penuh dengan kesalahan ini, dan menekankan bahwa penerbitan Alquran yang menyimpang ini adalah sebuah bencana besar.

Beberapa aktivis juga menekankan bahwa umat Islam dari semua negara Islam harus menuntut internasionalisasi Haramain al-Syarifain untuk menyelamatkan situs-situs Islam dari normalisasi hubungan dengan rezim Zionis yang sedang dikejar oleh Arab Saudi.

Para aktivis juga mempertanyakan apa motivasi terjemahan naskah Alquran yang terdistorsi, yang sesuai dengan riwayat-riwayat Israiliyyat dan bertentangan dengan Alquran?

Perlu diketahui, Mahmood Rafat, penulis dan dosen universitas serta pakar internasional dalam sebuah tweet menulis, “Arab Saudi telah menerbitkan terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ibrani dengan lebih dari 300 distorsi. Misalnya, kata "Haikal Sulaiman (Bait Solomo/Bait Pertama)" menggantikan "Masjidil Aqsha" sehingga selaras dengan riwayat dan kepercayaan Yahudi tentang peristiwa-peristiwa sejarah.”

Dalam hal ini, cendekiawan Palestina Alauddin Ahmad dalam urusan Israel, juga mengungkapkan: “Terjemahan Alquran Israel mengandung 300 kesalahan besar yang merusak kepercayaan umat Islam dan konsisten dengan kepercayaan-keyakinan Yahudi. Ini adalah distorsi Alquran yang disengaja.”

 

https://iqna.ir/fa/news/3874756

captcha