Akhbarelyom melaporkan, pusat ini dengan mengamati dan menganalisis insiden Islamophobia pada bulan lalu (Februari 2020) telah mencatat 23 insiden di 11 negara dari 11 negara di pelbagai kawasan dunia dari Amerika Serikat hingga Australia dan Asia Selatan.
Dua belas insiden terjadi di Asia Selatan, yang menewaskan 34 dan melukai 200 lainnya, dan 11 insiden terkait pada India.
Dalam infografis dipublikasikan bahwa India berada di puncak daftar dengan 11 serangan Islamophobia, diikuti oleh Perancis dengan dua serangan pada Februari. Amerika Serikat, Jerman, Irlandia, Inggris, Swiss, Serbia, Kanada, Belanda, dan Sri Lanka semuanya setara dalam serangan, menempati posisi berikutnya.
Serangan-serangan ini mencakup 17 serangan terhadap Muslim (73,9%), tiga serangan terhadap masjid (13%) dan tiga serangan terhadap imigran (13%), dengan serangan terbanyak pada undang-undang dan peraturan diskriminatif dan diskriminasi di antara karyawan sistem administrasi (diskriminasi undang-undang dan administrasi) dan dengan cara Islamophobia ini, tercatat 9 kasus (39,1%).
Infografis juga menunjukkan bahwa pelecehan psikologis dengan 26,1% (9 kasus), serangan fisik dan teroris masing-masing dengan 13% (masing-masing tiga kasus) dan penghancuran masjid dengan 8,7% (dua kasus), menurut cara Islamophobia, menempati posisi kedua. (hry)