IQNA

Covid-19 di Dunia/

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

7:58 - April 02, 2020
Berita ID: 3474091
TEHERAN (IQNA) - Deskripsi corona sebagai krisis kemanusiaan terburuk pasca Perang Dunia II oleh PBB, pasien corona mencapai 858.000 orang, kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya di Spanyol akibat covid-19, peringatan Trump tentang hari-hari tersulit dan hari-hari paling mematikan dari corona di Amerika, peluncuran pusat diagnose pertama virus oleh Hizbullah Lebanon dn kematian pertama akibat corona di Amman adalah salah satu kabar terbaru tentang penyakit covid-19 di dunia.

Situs Anadolu melaporkan, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam konferensi pers dengan memaparkan dampak sosial dan ekonomi corona mengatakan, “Virus itu mengancam semua orang di dunia. Kita menghadapi krisis kemanusiaan terburuk sejak Perang Dunia II.”

"Corona, yang dimulai di Cina akhir tahun lalu dan menjadi epidemi global, adalah krisis global terburuk sejak PBB didirikan pada 1945," imbuhnya.

Guterres mengatakan, virus corona akan menyebabkan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di semua Negara. Krisis ini hanya bisa diselesaikan dengan mengenyampingkan permainan-permainan politik dan solidaritas.

Dia menambahkan, kami bergerak ke arah yang benar dengan perlahan-lahan, tetapi jika kita ingin mengalahkan corona, kita membutuhkan lebih banyak mobilitas. Dunia saat ini membutuhkan instrumen keuangan yang inovatif untuk membantu negara berkembang guna dapat mengatasi krisis ini.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Sekretaris jenderal organisasi itu, demikian juga menyatakan keprihatinan tentang merebaknya virus corona di benua hitam dan konsekuensinya: Anggota G-20 mendukung negara-negara Afrika. PBB meluncurkan dana multiguna baru untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dalam menghadapi virus corona.

Menurut laporan PBB oleh Antonio Guterres, bahwa 5-25 juta orang kemungkinan akan kehilangan pekerjaan karena pandemik corona.

Statistik Global Terbaru tentang Pasien dan Korban Virus Corona

Situs Euro News melaporkan, sampai Rabu siang, virus ini telah menginfeksi lebih dari 858.000 orang dan menewaskan lebih dari 42.000 orang di seluruh dunia.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Menurut laporan tersebut, virus corona sejauh ini telah merenggut 4055 nyawa di AS. 188578 orang telah terinfeksi virus di negara itu. Di Italia, jumlah kematian dan infeksi masing-masing mencapai 12.428 orang dan 105.792 orang. Statistik terakhir dari Spanyol menunjukkan kematian 8.464 orang. Sementara itu, 95.923 orang di negara itu terinfeksi virus corona jenis baru. Korban tewas di Cina adalah 3.305 orang dan jumlah yang terinfeksi adalah 81.518 orang. Virus corona membunuh 775 orang di Jerman. 71.808 orang telah terinfeksi virus di negara Eropa. Korban tewas di Perancis telah mencapai 3.523 orang. 52.123 orang telah terinfeksi virus covid-19. Di Iran, 2.898 orang telah meninggal dan 44.605 lainnya telah terinfeksi virus corona. Jumlah orang yang terinfeksi di Inggris adalah 25.150 orang dan jumlah orang yang meninggal di Eropa adalah 1.789 orang.

Dialog AS dan Turki tentang Krisis Corona

Presiden Turki dan AS melakukan pembicaraan telepon tentang proses luar biasa covid-19 di dunia.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan percakapan telepon dengan mitranya dari AS, Donald Trump untuk mengkaji penyebaran virus covid-19 di seluruh dunia.

Pusat Komunikasi Kepresidenan Turki mengumumkan, “Kedua belah pihak juga membahas hubungan bilateral dan peristiwa-peristiwa di kawasan itu. Kedua pemimpin negra juga menekankan perlunya kerja sama global dan solidaritas untuk melawan penyebran pandemik covid-19 dan sepakat untuk bertukar pengalaman dan informasi untuk mengurangi berbagai efek penyakit virus ini.”

Korban Tewas yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Akibat Covid-19 di Spanyol

Dengan kematian 849 orang lagi di Spanyol, jumlah korban virus corona di Negara ini meningkat menjadi 8.189 orang.

Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan: Korban tewas virus corona  di negara itu telah meningkat menjadi 8.189 orang dalam 24 jam terakhir, dengan kematian 849 orang.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Kementerian itu juga mengumumkan jumlah yang terinveksi corona berjumlah 94.417 orang.

Saat ini, 5.607 pasien dirawat di unit perawatan intensif di Spanyol dan sejauh ini, 19.259 pasien telah pulang dari rumah sakit setelah pemulihan.

Kementerian itu juga mengatakan bahwa usia 85% dari korban virus corona di negara itu adalah diatas 70 tahun dan angka kematian anak di bawah 30 tahun adalah 0,2%.

Jumlah tertinggi korban dan pasien virus Corona di Spanyol adalah di wilayah Madrid dan kawasan otonomi Basque dan Catalonia.

Trump: Kami memiliki dua minggu yang sangat menyakitkan

Aljazeera melaporkan: Presiden AS, Donald Trump telah memperingatkan bahwa negara itu memiliki dua minggu yang sangat menyakitkan dan penting di masa depan dalam menghadapi virus corona.

"Kami memiliki dua minggu yang sangat menyakitkan di depan. Saya meminta semua masyarakat agar mempersiapkan diri mereka untuk dua minggu sukar ini,”  ucapnya dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Sebelum pernyataan Trump, seorang koordinator corona Gedung Putih dengan menunjukkan grafik yang mengumumkan bahwa dengan mencapai tingkat pucak penyakit, virus corona dapat membunuh antara 100-240.000 orang Amerika dalam beberapa bulan ke depan. Trump sebelumnya mengatakan bahwa dua juta orang Amerika akan meninggal karena virus corona jika tidak bertindak lebih cepat.

Hari Paling Mematikan Corona di Amerika

Dalam 24 jam terakhir, sekitar 900 orang telah meninggal di AS karena virus corona, hari paling mematikan sejak dimulainya wabah di negara ini.

Demikian juga, Universitas Johns Hopkins di AS pagi ini mengumumkan bahwa jumlah kematian akibat covid-19 di AS telah melebihi 4.000 orang.

Menurut laporan itu, jumlah yang terinfeksi telah mencapai lebih dari 190.000 orang.

Kematian Pertama di Oman Akibat Corona

Alsumaria News melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Oman telah mengkonfirmasi kematian kasus pertama di negara ini akibat corona.

Kementerian Kesehatan Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang yang terinveksi corona di negara itu telah mencapai 192 kasus, dimana 34 di antaranya telah sembuh.

Kementerian itu meminta semua orang untuk mematuhi perintah karantina dan tidak meninggalkan rumah mereka kecuali jika mendesak.

Pusat Deteksi Awal Corona Hizbollah Lebanon

Asosiasi Kesehatan Islam dan Pertahanan Sipil yang berafiliasi dengan Hizbollah mengumumkan pusat pendeteksian virus corona awal di kota Al-Ghazia di selatan Lebanon.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Sheikh Zaid Zahir, kepala departemen kesehatan di kota Sidon di selatan Lebanon, mengatakan pusat itu akan aktif selama 24 jam dan bersama dengan tim medis dan kesehatan yang dimiliki, akan memeriksa orang-orang yang diduga terpapar virus corona.

Jumlah Penderita Corona di Palestina yang Diduduki Mencapai 5.591 Orang

Menurut al-Alam, jumlah pasien yang terinveksi corona di Palestina yang diduduki telah meningkat menjadi 5.591 orang, sementara itu 97 dari mereka dalam kondisi akut.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Rezim Zionis, jumlah yang terinveksi corona di kawasan pendudukan mencapai 5.591 orang.

Menurut pengumuman tersebut, 97 orang dalam kondisi akut.

Menurut sejumlah laporan, sejauh ini, 20 orang di Palestina yang diduduki meninggal akibat virus corona.

Jumlah Pasien Warga Palestina di Gaza Meningkat 12 Orang

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza telah melaporkan dua warga Palestina lain yang terinfeksi virus corona.

Menurut Pusat Informasi Palestina, kedua pasien baru termasuk orang yang yang berencana untuk kembali dari luar Jalur Gaza dan dikarantina di persimpangan Rafah.

Dari Krisis Terburuk Pasca-Perang Dunia II hingga Hari Paling Mematikan di Amerika

Dengan dinyatakan kepositifan kedua orang itu, jumlah warga Palestina yang terinfeksi virus corona di Jalur Gaza saat ini telah meningkat menjadi 12 orang.

Semua pasien dirawat di Pusat Karantina persimpangan Rafah.

Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah sebelumnya mengumumkan jumlah warga Palestina yang terinveksi virus corona, yang sebelumnya berjumlah 118 orang, dengan penambahan dua orang, jumlah yang terinfeksi menjadi 121 orang. 12 orang penderita adalah warga Jalur Gaza dan 109 adalah penduduk Tepi Barat. (hry)

 

3888495

captcha